Mercusuar.co, Purbalingga – Yayasan Pilar Purbalingga kembali mengadakan pelatihan terhadap penyandangan disabilitas di Kabupaten Purbalingga. Kali ini pelatihan pembuatan Ecoprint yang dilaksanakan di aula UPT Logam Kabupaten Purbalingga selama 3 hari mulai hari Kamis – Sabtu (4-6/8/2022).
Ketua Yayasan Pilar Purbalingga Sri Wahyuni mengatakan, pelatihan Ecoprint tersebut diikuti 50 peserta dengan kategori pemuda usia 16 – 30 tahun. “Peserta terbatas, hanya diikuti 50 pemuda penyandang disabilitas , yaitu usia 16-30 tahun,” ungkap Sri Wahyuni kepada Mercusuar.co, usai pembukaan pelatihan, Kamis (4/8/3022).
Yuni menjelaskan, pelatihan Ecoprint ini merupakan implementasi kegiatan dari Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia yang bertujuan untuk melatih dan memberdayakan pemuda disabilitas di Kabupaten Purbalingga. Sedang yayasan Pilar sebagai pendamping disabilitas di Kabupaten Purbalingga sebagai penyelenggara.
“Ini program Kemenpora. Tujuannya untuk memberdayakan penyandang disabilitas usia produktif,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga Prayitno mengungkapkan bahwa penyandang disabilitas sering dipandang sebelah mata, sehingga mereka cenderung minder.
“Pada kenyataannya penyandang disabilitas sering merasa minder, karena sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Mereka dianggap sebagai warga yang tidak bisa apa-apa. Padahal kenyataannya mereka banyak yang mampu mandiri, bahkan banyak yang berprestasi,” ungkapnya.
Prayitno berharap pemuda penyandang disabilitas tetap bersemangat, harus memiliki cita-cita yang tinggi walau banyak memiliki kekurangan. “Kalian harus semangat. Harus punya cita-cita, dan semoga sukses,” harapnya.
Pelatihan Ecoprint penyandang disabilitas Kabupaten Purbalingga kali ini mengundang instruktur Lilis dari Cemsnting Art. Seorang pelaku UMK yang konsen terhadap perkembangan Ecoprint di Kabupaten Purbalingga.
“Pelatihan ini akan diajarkan 3 jenis Ecoprint, diantarnya Ecopounding Totobag, Ecoprint Teknik mirror, dan Botanical Ecoprint berwarna,” ungkap Lilis.(Angga)