Mercusuar.co, Purbalingga – Keberhasil beberapa sekolah di Kabupaten Purbalingga dalam kesenian musik Hadroh, sepertihalnya SMP Negeri 3 Purbalingga yang barus saja menjadi juara 1 pada lomba Hadroh Mapsi tahun 2022 yang dilaksanakan di Pendopo Dipokusumo Kabupaten Purbalingga, Sabtu (16/10/2022) merupakan hasil pelatihan Hadroh yang ditangani Arin Hidayat, seorang Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Bidang Keluarga Sakinah Instansi : KUA Kecamatan Purbalingga yang sejak kecil memang sudah menggeluti musik berirama Timur Tengah ini.
Selain SMPN 3 Purbalingga, peserta dari SMPN 1 Kaligondang yang menduduki posisi ke dua pada lomba tersebut, dan juga SMPN 1 Purbalingga yang cukup nangkring di posisi harapan 1, juga hasil olah kesenian Arin Hidayat. Hal demikian diakui oleh Arin sebagai dinamika, karena karakter masing-masing peserta didik memang berbeda.
“Masing-masing anak memiliki karakter berbeda-beda. Kalau bermain hadroh harus bisa menekan ego masing-masing agar menjadi sebuah kepaduan,” katanya.
Dalam perhelatan dirinya di bidang musik, pria yang lahir 8 Januari 1985 memang sudah menggeluti dunia seni musik sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Pada waktu duduk di kelas 5 sekolah dasar dia sudah mulai diperkenalkan kesenian musik, yaitu diajari bermain gitar oleh saudara orang tua kandungnya.
“Sejak SD saya sudah diajari main gitar oleh om saya. Kemudian plwaktu sekolah SMP saya mulai diajarkan cara main band. Kemudian saat saya masuk Ponpes Asyariah Kalibeber Wonosobo, dan sekolah di SMA Takhasus Alquran, saya masih masih musik, tapi tidak lagi ngeband, melainkan berubah haluan ke musik Hadroh. Dan itu berlangsung hingga masuk kuliah di UNSIQ Wonosobo,” terangnya.
Sepulang dari dari UNSIQ (Universitas Sain Ilmu Al Qur’an) Wonosobo, Arin Hidayat tidak lantas berhenti bermain musik Hadroh. Bahkan makin giat untuk menularkan ilmu pengetahuan musiknya ke sejumlah sekolah. Karena sebelumya hal demikian juga sudah dilakukan sejak masih kuliah.
“Saat kuliah saya mulai mengajar hadroh di Desa Kertanegara, Baleraksa, Tunjungmuli dan Sirau. Beberapa kali menjuarai lomba hadroh. Setahun setelah lulus kuliah, pada 2008 mengajar ekstra kurikuler hadroh di SMP 1 Purbalingga, kemudian pada tahun 2011 saya mengajar Hadroh di SD Negeri Purbalingga Lor 1,” lanjutnya.
Berangkat dari situlah, SD Purbalingga Lor 1 menjadi grup hadroh terbaik tingkat Kabupaten Purbalingga dan Harapan 1 tingkat Jawa Tengah. Pada 2013, 2014 dan 2016, SMP 1 Purbalingga juga menjadi grup hadroh terbaik 1 tingkat Provinsi. Dia juga pernah mengajari siswa SMP 3 Karangmoncol dan juara 1 tingkat kabupaten.
Pada 2017 Arin mengajari ekstrakurikuler hadroh di SMP 3 Purbalingga. Pada 2018 jadi juara 1 Kabupaten dan harapan 1 Jateng, menyusul setahun kemudian jadi terbaik 1 jateng. Nah, tahun ini dia mengampu ekstrakurikuler hadroh di SMP 1 Purbalingga, SMP 3 Purbalingga dan SMP 1 Kaligondang.
Baginya, mengajari hadroh disamping sebagai panggilan jiwa, dia juga memgaku untuk mengisi waktu luang di sela kesibukannya sebagai Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Bidang Keluarga Sakinah di KUA Kecamatan Purbalingga.
Arin yang tinggal bersama istrinya, Rachma Suswanti di Perumahan Griya Abdi Kencana Jl Sekar Mawar II No 6 RT 1 RW 7 Kelurahan Purbalingga Wetan, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, juga aktif di kegiatan sebagai kader NU di Kabupaten Purbalingga.
Ia kini menjabat sebagai Sekretaris MWC NU Kecamatan Purbalingga dan pengurus Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Purbalingga.
Disamping itu, Pria yang sarat dengan kegiatan kesenian dan keagamaan ini masih menyempatkan waktunya untuk mengajar ngaji di TPQ dan Madrasah Diniyah Arina Manasikana yang ia dirikan bersama istrinya. berada di sebelah rumahnya.
Di sisi lain, dia juga aktif di perkumpulan para hafidz-hafidzah dan para qori dan qori’ah di Jam’iyyatul Qurro Wal Khuffadz (JQH) Kabupaten Purbalingga sebagai Wakil Sekretaris.(Angga)