[ad_1]
Mercusuar.co, Purworejo – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Purworejo mulai meluas. Ratusan hewan ternak diketahui telah terjangkit penyakit yang baru saja masuk ke Purworejo tersebut.
Oleh karena itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK melakukan tindakan penyemprotan cairan eco-enzym dan pemeriksaan hewan beberapa Pasar Hewan yang ada di Purworejo. Penyemprotan dan pemeriksaan langsung dipimpin Ketua Satgas Penanganan PMK Budi Wibowo dan Wakil Ketua Hadi Sadsilo yang juga melibatkan Kodim dan Polres Purworejo.
Dijelaskan Budi Wibowo, hewan ternak di Kabupaten Purworejo ada yang sudah positif PMK, sehingga dengan segera dibentuk Satgas penanganan PMK, yang melibatkan BPBD, DKPP, Satpol PP Damkar, TNI, Polri, PMI, dan dinas instansi lainnya. Tindakan yang harus dilaksanakan segera antara lain penyemprotan, pemeriksaan, sosialisasi, dan vaksinasi.
Untuk penyemprotannya dilakukan pada ternak-ternak dan kendaraan pengangkut hewan yang masuk ke Pasar Hewan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyakit mulut dan kuku hewan, agar tidak menyebar secara luas.
“Karena kita khawatirkan ada penularan melalui transmisi hewan yang berasal dari luar daerah. Melalui upaya penyemprotan dan pemeriksaan hewan di pasar ini, bisa meminimalisir penyebaran penyakit. Juga sekaligus memberikan pemahaman kepada peternak hewan tentang PMK,” kata Budi Wibowo, Minggu (3/7).
Budi Wibowo yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo berharap agar PMK tidak menyebar secara luas di Kabuaten Purworejo. Jika menyebar, hal itu tentunya akan merugikan masyarakat karena ternak-ternak merupakan tabungan para petani ternak.
“Kita terus berupaya agar masyarakat sejahtera khususnya petani ternak memiliki ternak-ternak yang sehat dan bernilai jual tinggi,” katanya.
Sementara itu, Hadi Sadsilo mengatakan, dalam mengidentifikasi wabah ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak dan tercatat yang terkontaminasi PMK sejumlah 131 ekor. Penanganannya telah dilakukan pengobatan, kunjungan ke kandang dan juga penyemprotan di kandang.
Selain itu juga kunjungan rutin dilakukan ke 8 Pasar Hewan dan para peternak di Kabupaten Purworejo.
“Kita lakukan upaya semaksimal mungkin untuk pencegahan, karena ini menjelang Hari Raya Idul Adha. Tentunya mobilisasi sangat tinggi, sehingga harus melakukan pengawasan lalu lintasnya dan juga pencegahan penyebarannya.
Untuk melakukan penyembelihan hewan, agar dipastikan hewan sehat. Termasuk dalam memilih hewan kurban juga dipastikan sehat,” tandas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo itu.(fid)
[ad_2]
Source link