Mercusuar.co, Purbalingga – Target Pemerintah Republik Indonesia menurunkan emisi sebanyak 29% di tahun 2030 dan mencapai target emisi nol pada tahun 2060. Dalam hal ini peralihan penggunaan sumber energi yang berasal dari fosil menjadi penggunaan energi listrik akan membantu target tersebut, karena kendaraan listrik dipercaya lebih ramah lingkungan.
“Untuk merespon, mendukung dan menangkap peluang ini, dengan melihat adanya potensi produksi motor listrik yang telah dikembangkan oleh beberapa pelaku usaha IKM Purbalingga. Maka kami Pemkab Purbalingga bekerjasama dengan Kemenperin RI berkomitmen untuk mendorong pengembangan produksi motor listrik menjadi produk yang berkualitas dan dapat dipasarkan di pasar domestik maupun global,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga pada acara launching Program Kendaraan Listrik Purbalingga di Aula UPTD Pengembangan Industri Logam (Pilog), Selasa (27/9/2022).
Sementara itu Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kemenperin RI Dini Handadari berpesan agar pemkab juga mendukung dalam hal pemasaran nantinya. Misalnya melalui regulasi kendaraan listrik sebagai kendaran dinas pemerintah.
“Jadi regulasi-regulasi sudah mendukung produk dalam negeri. Nah sekarang bagaimana kita meningkatkan kemampuan SDM di Purbalingga ini sehingga menghasilkan kendaraan listrik yang dapat bersaing, dan harganya juga bisa bersaing,” kata Dini.
Founder Rainbow Moto Builder, Adega Anggayasta mengatakan pihaknya tidak hanya membantu perakitan motor listrik Purbalingga akan tetapi juga membantu pemasaran di lokal maupun internasional.
“Saya tujuannya bukan sekadar pelatihan, tapi setelah itu teman-teman bisa memproduksi maupun mensupport komponennya, karena di dalam satu motor listrik terdapat 2500 – 3000 komponen. Paling tidak teman-teman bisa support 1 atau 2 komponen untuk pabrikan besar sudah cukup bagus,” katanya.(Angga)