Mercusuar.co, Purbalingga – Akibat hujan deras yang disertai angin kencang pada hari Minggu (2/10/2022) di Desa Majasem, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, masih menyisakan kerusakan di beberapa rumah dan sebuah mushala di dusun 2 dan 3. Hal tersebut menjadi perhatian khusus Banser Satkorcab Kabupaten Purbalingga untuk turun melakukan giat kerjabakti membantu membenahi kerusakan tersebut.
“Kita utamakan memperbaiki mushala milik H. Mufro’il dulu, baru nanti ke rumah-rumah warga. Kita bantu perbaiki yang paling parah dulu,” ungkap Komandan Banser Satkorcab Kabupaten Purbalingga Imam Maftuhin kepada Mercusuar.co di sela sela giat kerja bakti, Senin (3/10/2022).
Imam Maftuhin menjelaskan, disamping ada beberapa rumah warga yang rusak, dua rumah joglo milik Wahib, warga RT 9/RW 4 Desa Majasem ambruk dan menimpa sebuah mobil open cup dengan nomor polisi B 9427 TAO yang sedang parkir di dalam.
“Rumah joglo ini kosong, hanya berisi barang-barang sewaan untuk resepsi. Kebetulan mobil yang biasa untuk antar jemput barang tersebut berada di situ, sehingga kerobohan atap joglo,” jelasnya.
Target utama yang dilakukan adalah membongkar joglo dan mengeluarkan mobil dari bawah reruntuhan atap. “Untuk mendirikan lagi jelas butuh waktu dan biaya. Maka penanganan pertama adalah membolar joglo dan mengeluarkan mobil dari bawah reruntuhan atap terlebih dahulu,” lanjutnya.
Terkait dengan giat Banser dalam kerja bakti tesebut Banser Satkorcab Kabupaten Purbalingga hanya menurukan personil/anggota Banser Satkoryon Kemangkon yang dibantu sejumkah personil Banser Tanggap Bencana (Bagana) Kabupaten Purbalingga.
“Kita hanya kerahkan beberapa personil dari Satkoryon Kemangkon, dan dibantu personil Bagana. Karena yang punya peralatan berat Bagana, seperti mesin pemotong kayu dan sebagainya. Karena kemarin banyak pohon yang tumbang,” lanjutnya.
Sementara itu, H. Mufro’il selaku imam mushala yang saat kejadian hujan dan angin menjadi salah satu bangunan yang atapnya rusak, mengatakan, bukan hanya mushala yang rusak, rumah pribadi dan sejumlah bangunan milik anak-anaknya yang tidak jauh dari rumahnya juga terkena dampak peristiwa tersebut.
“Putaran angin saya kiraa paling besar di sini, atap mushala dan rumah di belakang, hingga joglo milik anak saya ambruk. Bahkan joglo yang satu ambruk menimpa mobil yang biasa buat angkut barang,” katanya.
H. Mufro’il juga menjelaskan detik-detik datanya angin kencang. Menurutnya, angin berputar kencang dan tiba-tiba semua atap mushala beterbangan, kemudian disusul yang lain, termasuk dua joglo yang ambruk.
“Kejadian itu hanya sekejap, angin kencang itu menerjang semua yang ada di sekeliling rumah saya. Pohon-pohon di belakang rumah juga berserakan, patah dan tumbang,”ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan keadaan sudah muka membaik, atap rumah warga dan mushala sudah semua diperbaiki, untuk sementara masih menggunakan barang-barang yang masih bisa digunakan. Belum ada bantuan dari manapun.(Angga)