Mercusuar.co, Purbalingga – Peristiwa mengenaskan yang terjadi di sejumlah titik di Desa Siwarak dan Tlahab, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga akibat adanya bencana alam banjir dan tanah longsor yang memaksa ratusan penduduk dua desa tersebut harus mengungsi, telah mengetuk hati sejumlah guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Maarif NU Kabupaten Purbalingga untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak. Bantuan berupa uang dan sembako tesebut utamanya diberikan kepada siswa siswi MTs Ma’arif NU 15 Siwarak dan MTs Ma’arif NU 13 Tlahab.
Sembako dan tali asih untuk anak2 MTs Ma’arif 13 Tlahab dan MTs Ma’arif 15 Siwarak.
“Ternyata dalam peristiwa itu banyak diantara mereka adalah anak-anak yang sekolah di MTs Ma’arif NU. Maka kami sebagai warga Maarif merasa ikut prihatin atas kejadian yang menimpa mereka dan keluarganya,” ungkap Ketua KKM MTs Ma’arif NU Kabupaten Purbalingga, Torik Jahidin kepada Mercusuar.co usai melakukan pengiriman bantuan ke dua tempat tersebut, Kamis (27/10/2022).
Lebih lanjut Torik Jahidin menjelaskan pentasrufan yang diberikan kepada siswa siswi kedua MTs Ma’arif NU tesebut berupa uang, sedang bantuan berupa sembako diberikan kepada warga terdampak melalui posko di Balaidesa Tlahab Lor dan Posko di MI Ma’arif NU Siwarak.
“Kami berikan bantuan uang secara langsung kepada anak-anak kedua MTs tersebut. Sedangkan sembako kami berikan kepada warga terdampak melalui posko pengungsian,” jelasnya.
Torik Jahidin menyampaikan semoga bantuan ini bisa sedikit membantu meringankan beban warga yg terkena musibah. kepada para siswa kedua MTs Ma’arif yg terdampak musibah, Kepala MTs Ma’arif NU 08 Panican ini berpesan agar senantiasa sabar dan tetap semangat untuk sekolah/belajar.
“Kami juga berpesan kepada siswa siswi agar sabar dan tetep semangat belajar,” pesannya.
Sementara Kepala MTs Ma’arif NU 15 Siwarak, Muhammad Baihaqi membenarkan sebagian dari mereka yang terdampak adalah anak-anak yang sekolah di MTs Ma’arif NU 15 Siwarak dan MTs Ma’arif NU 13 Tlahab.
“Ada 16 anak dari MTs Ma’arif NU 15 Siwarak yang mengungsi, sedang dari MTs Ma’arif NU 13 Tlahab 17 anak,” katanya.
Disampaikan, ke 15 anak siswa-siswi MTs Ma’arif NU 15 Siwarak merupakan warga dukuh Sipetung, sedang ke 17 siswa-siswi MTs Ma’arif NU 13 Tlahab adalah warga dukuh Cumbut. Kedua dukuh ini yang mengalami musibah tanah longsor terberat.
“Dukuh Sipetung dan dukuh Cumbut merupakan lokasi bencana terparah. Karena kedua dukuh ini sebenarnya bergandengan walau beda desa. Dukuh Cumbut berada di bawah Sipetung,” jelasnya.
Dalam hal ini Baehaki mengucapkan terimaksih kepada KKM MTs Ma’arif NU Kabupaten Purbalingga yang telah memberikan bantuan kepada anak-anak dan warga yang sampai saat ini masih berada di pengungsian.
“Terima kasih atas kepedulian teman-teman KKM Maarif NU Kabupaten Purbalingga. Karena dengan begitu motivasi belajar dapat tetap terjaga, tetap semangat, dan dicatat sebagai amal sholih. Aamiin,” pungkasnya.(Angga)