Mercusuar.co, Semarang – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bekerja sama dengan Beam Mobility, meluncurkan sepeda listrik sewaan yang dapat digunakan untuk keliling kota Semarang.
Pada tahap awal akan dioperasionalkan sekitar 250 sepeda listrik.
Penandatanganan Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, yang diwaliki Sekertaris Daerah Iswar Aminudin dan VP Public Affairs, Beam Mobility Holdings, Isabelle Neo, dihalaman Pemkot Kita Semarang, Sabtu (24/9).
Sekda Kota Semarang, Iswar Aminudin mengatakan, Semarang melihat mikromobilitas listrik dapat menjadi sarana untuk menggantikan perjalanan singkat mobil dan mengubah kota Semarang menjadi kota yang lebih bersih, lebih aman, lebih menyenangkan. Hadirnya sepeda listrik diharapkan dapat mengurangi polusi udara di kota Semarang.
“Kami bangga dapat bekerja sama dengan Beam. Kolaborasi ini diharapkan secara perlahan masyarakat dapat meninggalkan gaya hidup berkendara singkat dan mulai menggunakan transportasi mobilitas mikro elektrik untuk melengkapi perjalanan mereka dan mampu menurunkan tingkat polusi di kota Semarang,” ujar Iswar.
Menurutnya, emisi dari kendaraan bermotor menyumbang 10% dari emisi global dan emisi ini meningkat lebih cepat dibandingkan sektor lainnya. Untuk itu, Pemkot Semarang bermitra dengan Beam Mobility dalam meluncurkan armada ebike terbaru Beam, Beam Rover.
Saat ini, Beam telah mengoperasikan layanan e-scooter dan e-bike di lebih dari 40 kota di Australia, Selandia Baru, Malaysia, Thailand, Korea dan Turki. Indonesia adalah negara pertama yang mengoperasikan layanan armada terbarunya ebike, Beam Rover.
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi dalam acara tersebut menyampaikan, Semarang terus dihadapkan dengan permasalahan kualitas udara yang kurang baik. Salah satu solusi yang kami hadirkan untuk mengatasi hal ini adalah dengan menerapkan opsi mobilitas mikro elektrik yang sudah terbukti di berbagai negara lain.
“Transportasi mobilitas mikro ini menjadi opsi untuk transportasi yang efisien dan rendah emisi. Kami bangga dapat bekerja sama dengan Beam. Kolaborasi ini merupakan persembahan kepada masyarakat Semarang, dan kami berharap secara perlahan masyarakat dapat meninggalkan gaya hidup berkendara singkat dan mulai menggunakan transportasi mobilitas mikro elektrik untuk melengkapi perjalanan mereka,” tuturnya.
Berdasarkan data historis IQair dari 2017 hingga 2021, dengan konsentrasi rata-rata tahunan PM2,5, kualitas udara Semarang melebihi 5 hingga 10 kali dari batas yang ditetapkan WHO. Dilain sisi, saat ini strategi Mobilitas mikro elektrik menjadi tren alternatif yang dipilih oleh berbagai negara untuk membantu mengurangi emisi karbon/CO2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan Nitrogen Dioxide (NO2 dari aktivitas kendaraan bermotor) yang menyebabkan polusi udara.
Beam Rover akan diluncurkan di area populer sekitar Simpang Lima, pusat Kota Semarang dan dapat beroperasi di 4 area yaitu Jalan Panandaran, Jalan Gajah Mada, Jalan Pemuda dan Jalan Mayjen Sutoyo. Pengguna dapat dengan mudah mendaftar, membuka kunci, dan mengendarai Beam Rover melalui aplikasi Beam.
Seluruh armada Beam Rover memiliki batas kecepatan maksimal 25km/jam, dilengkapi dengan fitur komunikasi IoT yang dapat mengunggah status setiap kendaraan secara langsung. Hal ini memungkinkan Beam untuk menerapkan geofence, mendeteksi jika terdapat permasalahan pada kendaraan dan memperbarui kondisi kendaraan di lapangan, termasuk ketika baterai perlu diganti. Tiap armada juga akan dilengkapi dengan baterai tambahan yang dapat diganti selain baterai bawaan.
Hal ini menunjukkan Beam akan memiliki efisiensi operasi yang maksimal dan armada yang tersedia secara konsisten di jalanan.
VP Public Affairs Beam Mobility Holdings Isabelle Neo menuturkan, Beam didirikan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan dari konsumen dan kota-kota di Asia Pasifik, bahkan ini termasuk standar keamanan, kenyamanan, lokalisasi, dan kolaborasi erat dengan kota-kota dan pemerintah daerah.
“Kami sangat bersemangat untuk membawa armada mikromobilitas yang aman dan menyenangkan dari Beam ke Semarang. Kami bertujuan untuk memberikan layanan berbagi ebike dengan kualitas terbaik di Indonesia untuk menggantikan perjalanan singkat dengan mobil yang tidak perlu di Semarang. Kami yakin layanan kami akan membantu Semarang menjadi lebih baik,” ujarnya.
Peluncuran armada mobilitas mikro elektrik ini juga sejalan dengan misi dan visinya Beam. Pada 2019 Beam mendapatkan sertifikasi Climate Neutral sebagai perusahaan yang memberikan atensi untuk menghilangkan emisi karbon.
Pada tahun ini, Beam juga menargetkan melangkah lebih jauh untuk mengurangi emisi karbon dengan menerapkan Reduction Action Plan dengan beralih menggunakan armada elektrik dari sumber terbarukan yang bersertifikat, serta mengkonversi menuju sumber energi bersertifikat untuk semua kegiatan operasionalnya.
Country Head Beam Indonesia Ady Muzadi mengatakan di Indonesia, sudah banyak orang yang yang memiliki pemahaman terhadap teknologi dan sadar lingkungan dan dengan cepat mengadopsi berbagai bentuk mobilitas mikro untuk bepergian, termasuk ebike dan escooter.
Beam telah menyesuaikan armadanya bagi pasar Indonesia dengan menghadirkan armada dengan tambahan tempat duduk yang tampak trendi namun lebih stabil yang memberikan pengalaman pengendaraan yang kuat dan aman di berbagai medan perkotaan di Indonesia.