Mercusuar.co, Purbalingga – Bencana alam banjir dan tanah longsor yang menimpa dukuh Cumbut, Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga menyisakan duka siswa-siswi MI Ma’arif NU Tlahab Lor. Pasalnya madrasah tersebut terpaksa harus dikosongkan karena berada di lokasi terdampak bencana.
Terkait hal tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten Purbalingga, Muhammad Safe’beserta rombongan hadir meninjau lokasi.
“Madrasah itu ahirnya harus dikosongkan, karena madrasah itu berada di lokasi bencana, sedang sebagian dari anak-anak yang sekolah di situ juga mengungsi di tempat yang aman,” ungkap Ketua MWC NU Kecamatan Karangreja Muhammad Baihaqi kepada Mercusuar.co saat ditemui di rumahnya, Desa Karangreja, Kecamatan Karangreja, Kamis (27/10/2022) malam.
Sebagai pihak yang harus ikut bertanggung jawab atas keberlangsungan proses belajar mengajar anak-anak warga Nahdlatul Ulama (Nahdliyin) di wilayahnya, pihaknya akan akan melaporkan keberadaan tesebut kepada Kepala Kantor Kemenag dan Lembaga Pendidikan (LP) Maarif Kabupaten Purbalingga.
“Nasib anak-anak ini harus diperjuangkan keberlangsungan pendidikannya. Maka akan saya sampaikan kondisi mereka kepada Kemenag dan LP Ma’arif,” terangnnya.
Baihaqi menjelaskan, sejak terjadinya banjir dan tanah longsor menimpa dua dusun di wilayah Kecamatan Karangjambu, siswa-siswi MI Ma’arif NU Tlahab di dusun Cumbut belum bisa belajar, disamping harus mengungsi, merekapun belum diberi tempat sementara untuk mengganti sekolahan yang ditinggalkan.
“Sampai hari ini anak-anak belum kembali belajar, karena belum ada tempat pengganti kelas yang ditinggalkan,” jelasnya
Diketahui, telah terjadi bencana alam banjir dan tanah longsor di dusun Sipetung, Desa Siwarak dan Dusun Cumbut, Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Selasa (25/102022), seluruh warga di dua dusun tersebut diungsikan ke beberapa tempat yang aman.(Angga)