Mercusuar.co – Pohon pisang pendek berbuah lebat merupakan impian bagi seluruh petani. Kenapa ? ya karena dengan pohon pendek berbuah lebat akan meminimalisir kerugian.
Contohnya dengan pendek berbuah lebat akan semakin efektif di segi ruang. Pun begitu dengan postur pohon pisang pendek berbuah lebat sangat mudah untuk memanen pisang.
Seperti diketahui pohon pisang merupakan tanaman yang sangat tumbuh subur di Indonesia.
Baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, pohon ini bisa tumbuh secara maksimal. Pohon pisang memang banyak ditanam di pekarangan rumah.
Namun karena kurangnya perawatan khusus, pohon pisang seringkali tumbuh menjalar ke atas sehingga susah ketika akan memanen.
Artikel ini akan membahas bagaimana cara menanam pohon pisang pendek berbuah lebat.
Memotong Jantung Pisang
Pemotongan jantung pisang dalam cara menanam pohon pisang pendek berbuah lebat bertujuan untuk meningkatkan ukuran buah agar buah pisang menjadi lebih besar, namun disisi lain ada juga alasan unuk dikonsumsi.
Karena jantung pisang sangat enak di sayur atau diolah menjadi abon jantung pisang terutama jantung pisang dari jenis pisang kepok dan klutuk(batu).
Olahan makanan dari jantung pisang banyak manfaat bagi kesehaan tubuh manusia,karena mengandung berbagai macam gizi dan serat yang sangat bermanpaat bagi tubuh.
Dalam budidaya pisang jantung pisang harus dipotong agar tidak menghambat pertumbuhan buah. Berikut cara pemotongan jantung pisang yang tepat adalah sbb:
Cara Memotong Jantung Pisang yang Benar
Pemotongan jantung pisang (bunga jantan) sebaiknya dilakukan pada umur 3-4 minggu setelah munculnya bunga yaitu 3 minggu untuk jenis pisang tipe pendek seperti pisang mas, sasih dan berbagai jenis pohon pisang yang akan kamu jadikan pohon pisang pendek berbuah lebat.
Atau pada umur 4 minggu untuk pisang tipe tinggi seperti pisang Kepok,barangan,klutuk dll.
Dilakukan pada sisir ke dua dari bawah atau 25 cm dari buah terakhir/buah terbawah,jadi buah terakhir di buang.
Pemotongan jantung pisang dalam cara menanam pohon pisang pendek berbuah lebat atau (bunga jantan) harus menggunakan alat yang steril (sabit/arit,pisau) untuk menghindari infeksi penyakit layu.
Segera bekas potongan tadi dibungkus dengan plastik, agar luka bekas potongan terhindar dari infeksi penyakit layu.
Disamping pembungkusan bekas potongan jantung pisang,selanjunya buah pisang perlu juga dibungkus (dibrongsong) dengan plastik polyethylene.
Cara Membrongsong atau Membungkus Pisang
Pembungkusan/pengerodongan bisa dilakukan saat seludang pisang pertama belum membuka dan jantung pisang sudah mulai merunduk,namun cara ini banyak kelemahannya yakni harus dilakukan pemeriksaan secara berkala.
Hal itu bertujuan agar jangan sampai kelopak bunga yang sudah terlepas dari tandan tersangkut dan membusuk di tandan buah ,jika hal ini terjadi justru akan menurunkan kualitas buah .
Pembungkusan buah bisa dilakukan saat setelah pemotongan jantung pisang sehingga menjamin tidak ada kelopak bunga jantan/jantung pisang tidak tersangkut di tandan pisang.
Manfaat Membrongsong atau Membungkus Pisang
Untuk menghindari kerusakan akibat gangguan dari debu yang menempel,terpaan air hujan yang deras, terpaan sinar matahari langsung, serangga, burung kelelawar.
Untuk meningkatkan tampilan warna kulit buah pisang yang menarik:( mulus),sehingga mutu dan kualitas buah meningkat sehingga memenuhi standar untuk eksport maupun pasar-pasar modern di Indonesia.
Menghindari dari beberapa jamur/bakteri yang dapat merusak buah pisang. Dengan demikian pada gilirannya dapat meningkatkan harga jual dan pendapatan petani.
Membuang Bunga Buah Pisang
Langkah selanjutnya untuk membuat Pohon Pisang Pendek Berbuah Lebat yakni membuang bunga buah pisang. Jantung pisang memang harus dipotong agar buah pisang bisa tumbuh besar dan tidak menggangu pertubuhan buah.
Jantung pisang jika dipotong akan mengeluarkan getah yang mengandung tanin, alkaloid, dan saponin yang berperan sebagai antiseptik dan antibakteri.
Membuang Anakan Pisang
Selanjutnya untuk membuat Pohon Pisang Pendek Berbuah Lebat yakni Penjarangan. Penjarangan anakan dilakukan dengan tujuan mengurangi persaingan hara antar tanaman dan meningkatkan pertumbuhan tanaman, produktivitas dan kualitas hasil. Membiarkan anakan pada tanaman pisang dapat mengurangi produksi.
Saat penjarangan juga berperan penting dalam managemen produksi. Ada dua tipe anakan yang dihasilkan yaitu anakan muda dengan daun yang sempit (anakan pedang) dan anakan dengan daun yang lebar (anakan air).
Satu rumpun maksimum dengan 1-2 anakan yang berbeda umur. Penjarangan dilakukan setiap 3 bulan. Anakan yang dibuang adalah yang tumbuhnya mengarah pada jalan kebun.
Anakan yang dipilih untuk dipelihara adalah anakan yang berdaun pedang, tingginya 20-40 cm, pertumbuhan kuncup daun baik. Dengan pembuangan anakan ini pohon induk akan berbuah dengan arah pertumbuhan buah ke jalan untuk memudahkan pemanenan. Anakan berumur 6 bulan dapat dijadikan sebagai bahan tanaman untuk inisiasi kebun baru.
Menambah Pupuk
Ini adalah tahapan yang cukup penting dalam membuat Pohon Pisang Pendek Berbuah Lebat yakni pemberian pupuk.
Pupuk diberikan per rumpun tanaman pisang dosis pupuknya Urea: 100 gram, SP36: 100 gram, KCl: 100 gram.
Pemupukan kedua dilakukan pada bulan ke 3-4. Dosisnya Urea: 100 gram, SP36: 100 gram, KCl: 100 gram. Pemupukan ketiga dilakukan pada bulan ke 6-7. Dosisnya Urea:150 gram, KCl: 200 gram.
Pemangkasan Daun
Tahapan terakhir untuk membuat Pohon Pisang Pendek Berbuah Lebat yakni Pemangkasan daun yang kering bertujuan untuk pencegahan penularan penyakit, mencegah daun-daun yang tua menutupi anakan, dan melindungi buah dari goresan daun.
Pada saat pembungaan, setidaknya ada 6-8 daun sehat agar perkembangan buah menjadi maksimal. Setelah pemangkasan bunga jantan, sebaiknya tidak dilakukan pemangkasan daun lagi.
Daun bekas pemangkasan dari tanaman sakit dikumpulkan dan dibakar. Selanjutnya alat pemangkas disterilkan dengan desinfektan, misalnya menggunakan Bayclean atau alkohol.
Itulah beberapa tahapoan atau cara membuat Pohon Pisang Pendek Berbuah Lebat yang bisa kamu praktikkan. Selamat mencoba.