Mercusuar.co Wonosobo- Pringatai Hari Kesehatan Nasional, Danone Indonesia terus mempertegas komitmennya mendukung Pemerintah dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Dalam Pencegahan yang di lakukan Stunting Danone Indonesia yaitu Mealuai pola asuh, Pola makan, dan sanitasi.
Untuk itu, dalam hal penanganan stunting, Danone Indonesia memiliki gerakan bernama ‘Bersama Cegah Stunting’ yang dikembangkan bersama multi stakeholder dan telah menjangkau lebih dari 4,5 juta penerima manfaat. Salah satunya yang terdapat di dua lokasi percotohan pencegahan setanting yang berada di Kabupaten Wonoosbo.
Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo mengatakan, stunting menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Bahkan pemerintah menargetkan untuk penurunan angka prevalensi stunting sampai 14 persen pada 2024.
“Melihat hal itu kami Danone Indonesia memiliki visi One Planet One Health, ingin memberikan kontribusi positif untuk kesehatan masyarakat. Ambisi kami dan pemerintah sama, sehingga kami lihat ada kesempatan kolaborasi supaya membuat Indonesia menjadi lebih sehat dan dan memiliki SDM lebih baik,” jelas Karyanto pada saat Media Gathering Perjalanan Aksi Bersama Cegah Stunting, Selasa (8/11) sore di Dewani Resto and View.
Danone Indonesia Berasa PT Tirta Investama Wonosobo Melakuakn Gelar Tanggap Gizi Cegah Setunting
Dikatakan Karyanto, Danone Indonesia melalui PT Tirta Investama (Danone-AQUA) Wonosobo melakukan program Tanggap Gizi dan Kesehata Anak Stunting (TANGKAS) dan WASH di sejumlah wilayah. Di antaranya adalah di Desa Tlogomulyo, Kertek untuk program penyediaan sanitasi dan air bersih (WASH) dan TANGKAS di Desa Tanjunganom, Kepil.
“Danone Indonesia bersama LPTP berupaya membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat setempat pentingnya kesehatan lingkungan PHBS serta pola makan dengan gizi seimbang. WASH sendiri merupakan dukungan penyediaan serta perbaikan fasilitas sanitasi dan air bersih yang tahun ini kami resmikan di Desa Tlogomulyo,” kata dia.
Pada saat yang sama, Kepala Dinas PPKBPPPA Wonosobo Dyah Retno mengapresiasi upaya yang dilakukan Danone Indonesia untuk penurunan angka stunting. Di Wonosobo sendiri saat ini berdasarkan penimbangan serentak pada bulan Agustus, angka stunting turun menjadi 14,7 persen. Hal ini terus menjadi motivasi agar prevalensi stunting di Wonosobo terus menurun.
“Namun memang tantangannya adalah terkait kurangnya pemahaman masyarakat terkait pola hidup sehat, khususnya mereka yang berada di pedesaan. Maka diperlukan kolaborasi multipihak antara pemerintah, LSM hingga swasta seperti Danone Indonesia. Kalau menurut RPJMD Wonosobo masih harus terus menurunkan stunting hingga 9 persen pada 2024,” ucap Dyah.