Mercusuar.co, Semarang – Kwarda Jateng melaksanakan renungan dan ulang janji ke 61 Gerakan Pramuka, bertempat di Taman Makam Pahlawan, Semarang, Sabtu (13/8).
Agenda ini berlangsung sederhana namun hikmat. Wakil Ketua Kwarda Jateng bidang Keuangan Aset dan Sarpras Sudjarwanto Dwiatmoko, menjadi pembina pada acara renungan dan ulang janji ke 61 Gerakan Pramuka itu.
Pada kesempatan itu, Sudjarwanto menyampaikan, tantangan Praja Muda Karana (Pramuka) semakin kompleks di era disrupsi teknologi. Berpegang erat pada Tri Satya dan Dasa Dharma, merupakan solusi bagi gerakan kepanduan yang hadir di tengah masyarakat, khususnya Jawa Tengah.
“Pramuka tidak lahir dari ruang kosong. Ia lahir di tengah masyarakat dan kita menghadapi banyak tantangan, mulai dari ideologi, politik, sosial ekonomi, budaya, bahkan hankam. Maka, Pramuka saya minta ambil peran, dimulai dari sikap kesetiakawanan, berjiwa sosial, mengabdi, dan melaksanakan Dasa Dharma sesuai Trisatya,” ucapnya.
Terkait disrupsi informasi, Sudjarwanto mengingatkan betapa pentingnya taat pada azas tabayun alias konfirmasi. Ini penting, karena di era sekarang segala bentuk informasi tersaji tanpa diminta.
Selain itu, bekal ketaatan dalam beragama pun bisa menjadi tameng.
“Kita juga harus terampil memilah dan memilih informasi, maka dari itu Jateng membentuk Saka Milenial. Pada Jamnas kali ini, Saka Milenial mendapat kesempatan untuk di Indonesiakan,” paparnya.
Terakhir, ia mengajak kawula muda untuk aktif dalam kegiatan kepanduan. Menurutnya, pramuka kini memadukan kegiatan yang adaptif, sesuai dengan perkembangan zaman.(ap)