Mercusuar.co, Kudus – Petugas Museum Patiayam Jamin mengatakan, hingga saat ini koleksi gading gajah purba dari 2004 di Museum Patiayam antara 40 hingga 50 buah. Ukurannya bervariasi dari yang kurang dari satu meter hingga paling panjang itu empat meter.
“Selain fosil gading gajah purba, Museum Patiayam juga menyimpan 18 fosil spesies hewan purba, mulai dari spesies laut, rawa dan darat. Sementara untuk fragmen yang ditemukan hingga sekarang mencapai 8 ribu,” ungkapnya.
Fosil gading gajah purba kembali ditemukan di Situs Patiayam, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, berjenis fosil stegodon sepanjang 2,5 meter itu diperkirakan berumur 1,5 juta tahun.
Enam bulan lalu, Ronji, warga Dukuh Kancilan, Desa Terban. Saat itu, ia sedang bekerja mengolah ladang milik Suwarno di lahan Perhutani, menemukan fosil itu.
“Saat mengolah lahan itulah Ronji menemukan satu fosil. Terus lapor ke kami, dan kemudian kami tindaklanjuti ternyata setelah kita cek fosil tersebut berbentuk bulat dan prediksi kami itu gading,” ujar Jamin, berapa waktu lalu, seperti dikutip dari betanews.id.
Awalnya pihaknya mengira panjang Fosil gading gajah purba sekitar 1,5 meter. Hingga, pada tanggal 8 Agustus 2022 benda purbakala tersebut dieksekusi bersama tim Museum Sangiran, ternyata lebih panjang yakni 2,5 meter.
“Dugaan awal kita panjangnya kurang lebih 1,5 meter. Ternyata fosil gading gajah purba yang ditemukan memiliki panjang kurang lebih 2,5 meter,” terangnya.
Saat ini, petugas Museum Patiayam sedang melakukan konservasi terhadap penemuan fosil gading gajah purba tersebut.
“Berdasarkan lapisan temuan fosil berada di lapisan plesitosen tengah. Diperkirakan gading gajah tersebut memiliki usia 750 ribu tahun hingga 1,5 juta tahun,” ungkapnya.
Jamin juga memperkirakan, bahwa di kawasan Patiayam masih banyak fosil purba, yang saat ini masih terpendam dan belum ditemukan, yaitu hewan purba laut, rawa, dan darat.
“Kami yakin di pegunungan Patiayam masih banyak fosil purba yang belum ditemukan,” beber Jamin.