Mercusuar.co, BANJARNEGARA – Kerjasama dan kolaborasi dari Pemerintah, UMKM, Ritel Modern, Marketplace adalah menjadi kunci untuk menjaga inflasi tetap terkendali. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perdagangan DR (HC) Zulkifli Hasan SE MM, pada acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Kabupaten Banjarnegara di Pendapa Dipayuda Banjarnegara, Jumat (4/11/2022).
Zulkifli meminta kepada Penjabat Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto untuk segera mengumpulkan para pelaku UMKM, Ritel Modern, Marketplace agar melakukan kerjasama. Ritel modern dan marketplace diminta dapat menampung produk-produk dari UMKM lokal agar tidak kalah dengan jualan OnLine.
“Sebaliknya, Ritel Modern yang mempunya jaringan juga logistik produk-produk pabrik untuk bisa membantu mensuplai ke pasar dan warung-warung di desa-desa,” pesannya.
Pada kesempatan itu, juga mengapresiasi Mocaf Banjarnegara. Tepung yang terbuat singkong hasil pertanian mayarakat lokal tersebut mampu mengurangi sedikit import gandum.
“Jadi sangat bagus, saya mendukung sepenuhnya, karena bisa mengurangi sedikit ketergantungan impor gandum. Apalagi sudah mulai bisa eksport ke Turki,” imbuhnya. Kemendag, katanya, akan membuka akses pasar internasional dengan negara-negara potensial, untuk menambah pangsa pasar produk-produk UMKM, seperti India, afrika, Timur Tengah dan negara lainnya melaui ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) di 40 negara.
Sementara itu, Penjabat Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa pandemi Covid 19 telah memberikan dampak terhadap perekonomian termasuk di Banjarnegara. Kondisi perekonomian daerah pada posisi tidak stabil ditambah lagi dengan permasalahan inflasi.
“Pemulihan dan kebangkitan perekonomian daerah bukanlah sesuatu yang mudah, termasuk dalam mengentaskan kemiskinan. Diperlukan kerjasama dan sinergitas lintas sektoral untuk mengentaskan masalah ini” ujarnya.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah menetapkan Keputusan Bupati tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), dengan inovasi Gerakan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Daerah “Caping Nanda” melalui “Satu Perangkat Daerah Minimal Satu Desa Dampingan”.
“Selain itu, Banjarnegara telah melakukan langkah penanganan dampak inflasi berupa perlindungan sosial yang dianggarkan dari belanja wajib sebanyak 2% dari Dana Transfer Umum senilai 4,7 M untuk pemberian bantuan sosial di sector transportasi, UMKM dan Pasar Murah,” tambah Tri Harso.
Rony Hartawan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto megingatkan bahwa dunia tengah terjadi krisis pangan, serta beberapa negara mengalami inflasi yang lebih tinggi dibanding dengan Indonesia 5,7%. Salah satu penyebabnya adalah perang Rusia-Ukraina. Ukraina adalah salah satu negara terbesar pengeksport gandum dan Indonesia adalah salah satu negara terbesar pengimport gandum sehingga pasokan gandum menjadi terganggu.
“Susah mendapatkan gandum. Dan salah satu solusinya ada di Banjarnegara dengan adanya Mocaf,” ungkapnya
BI sejak tahun 2017 telah sudah membina rumah mocaf di Banjarnegara dengan memberikan fasilitas berupa mesin pemotong, mesin pengering, rumah mocaf sampai dengan eksport.(ahr)