RadarWonosobo
  • KONTAK
  • REDAKSI
  • COPYRIGHT
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
Jumat, 23 Mei 2025
Social icon element need JNews Essential plugin to be activated.
  • Login
  • Register
  • Berita
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
No Result
View All Result
  • Berita
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
No Result
View All Result
RadarWonosobo

Gus Yasin: Salah Satu Ketahanan Kita Adalah Pertanian

by admin
Rabu, 5 Oktober 2022 02:36
A A
0

Mercusuar.co, Semarang – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menghadiri Seminar Nasional Advokasi dan Jurnalistik “Mewujudkan Pola Pikir Kritis Guna Membuat Perubahan yang Sistematis”, yang diselenggarakan Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim, di Balaikota Semarang, Selasa (4/10).

Pada kesempatan itu, Wagub Jateng yang akrab disapa Gus Yasin tersebut mengajak para mahasiswa pertanian untuk terus membangun sektor pertanian di negeri sendiri. Pertanian tidak selalu identik dengan kebutuhan lahan yang luas. Di pekarangan pun bisa menjadi tempat bertani.

“Banyak lho saat ini yang berbisnis memulai pertanian-pertanian di lahan-lahan pekarangan. Dindingnya dibikin saf-safan. Ada kubis, macam-macam. Itu juga bisa buat cadangan makanan untuk keluarga. Bahkan bukan hanya untuk cadangan makanan keluarga, tapi bisa juga menjadi income keluarga dan harganya ini lebih mahal (karena organik),” jelasnya.

Pertanian merupakan sektor strategis. Kestabilan harga maupun ketersediaan komoditas pertanian dipengaruhi banyak faktor, baik internal maupun eksternal.

Gus Yasin memberikan contoh salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi adalah kondisi perang di suatu negara, seperti yang saat ini terjadi antara Rusia dan Ukraina.

“Salah satu ketahanan kita adalah ya pertanian, dan itu menjadi pondasi bagaimana kekuatan negara itu diuji,” tutur Gus Yasin.

Ditambahkan, perang Rusia–Ukraina menimbulkan krisis pangan di negara-negara yang biasa mendapatkan pasokan komoditas pertanian, dari kedua negara yang berperang.

Gus Yasin menceritakan pengalamannya saat lawatan ke Jerman belum lama ini. Dia mendapati masyarakat Jerman yang kesulitan memperoleh bahan pangan, lantaran mereka tidak memberikan perhatian pada soal tanaman pertanian. Mereka berfokus pada peternakan.

“Setelah itu saya mengunjungi di beberapa negara Eropa, ternyata dampaknya juga luar biasa. Selain harga minyak naik, bahan baku pokok makanan mereka juga berkurang. Utamanya ada di negara Jerman yang notabenenya negara Jerman ini, masyarakatnya untuk pertanian ndak dipikirkan,” ungkapnya.

Dia pun meminta mahasiswa untuk berpikir kritis memecahkan berbagai persoalan pertanian. Misalnya, cara menyiasati agar tidak terjadi anjloknya harga pertanian saat panen raya, dan membangun jejaring dengan stakeholder bidang pertanian. 

sumber

BACA JUGA:

Yuldi Yusman Gantikan Saffar M. Godam sebagai Plt. Dirjen Imigrasi

Layanan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Masuk 10 Besar Terbaik Dunia

United Kingdom Casino Online Real Money

Previous Post

Rembang Tuan Rumah Jambore Nasional Relawan Penanggulangan Bencana 2022

Next Post

Tuan Rumah Lomba MAPSI Kecamatan Madukara, SDN 1 Petambakan Juara Umum

admin

Next Post

Tuan Rumah Lomba MAPSI Kecamatan Madukara, SDN 1 Petambakan Juara Umum

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Home
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
Part of PT Mercusuar Media Utama

© 2023 radarwonosobo.com Mercusuar Network .

Social icon element need JNews Essential plugin to be activated.
No Result
View All Result
  • Berita
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Uncategorized

© 2023 radarwonosobo.com Mercusuar Network .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In