[ad_1]
Mercusuar.co, Jepara – Hampir seluruh kecamatan di Jepara terdampak PMK. Untuk itu, masyarakat diharap sadar dan tanggap terhadap PMK.
“Ini bukan penyakit baru di Indonesia, sebelumnya sudah pernah terjadi pada tahun 1984,” ujarnya Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko, saat mengunjungi Hotel Kerbau di Desa Gowosobokerto, Kecamatan Welahan, Selasa (5/7).
Menurut Edy, hingga Minggu (3/7), DKPP Jepara mencatat ada 1.220 kejadian kasus PMK. Dari jumlah tersebut, kasus aktif sebanyak 682 ekor, sembuh sebanyak 511 ekor dan mati atau potong paksa sebanyak 27 ekor.
Lebih lanjut, Edy menyampaikan, tingkat kesembuhan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Jepara mencapai 97 persen.
Menurutnya, tingkat kesembuhan itu dapat tercapai melalui penanganan medis dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, disertai upaya kedisiplinan para peternak.
“Alhamdullilah setelah dilakukan percepatan vaksin PMK. Tingkat kesembuhan PMK ini mencapai 97 persen,” ungkap sekda.
Selain berkeliling dan mengecek ternak kerbau yang ada di kandang, sekda juga berkesempatan untuk menyuntikkan vaksin PMK kepada kerbau dan melakukan penyemprotan hewan yang kakinya luka karena terkena virus PMK.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DKPP Kabupaten Jepara Ratib Zaini mengatakan, total populasi sapi dan kerbau di Jepara sebanyak 55.560 ekor. Dari total keseluruhan populasi tersebut, 15.000 ekor potensi dan siap untuk dipotong.
[ad_2]
Source link