Mercusuar.co, Boyolali – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi pembina upacara peringatan Hari Pramuka Tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Kebun Raya Indrokilo, Kabupaten Boyolali, Rabu (31/8).
Dalam upacara peringatan Hari Pramuka ke-61 itu, sejumlah anggota Pramuka juga mendapatkan penghargaan. Salah satunya Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah Siti Atikoh. Penghargaan itu diserahkan oleh Sekjen Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bachtiar Utomo.
Gubernur Ganjar Pranowo yang juga Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Jawa Tengah mengatakan, kontribusi Gerakan Pramuka di Jawa Tengah cukup besar dalam membantu masyarakat. Banyak kegiatan kreatif yang telah dilakukan selama ini, dan itu perlu ditingkatkan dengan memperbanyak praktik di lapangan.
“Banyak sekali partisipasi dari Pramuka. Saya kira Pramuka soal itu luar biasa, tinggal bagaimana kita menggerakkan. Tentu pembinanya harus mendampingi terus-menerus agar mereka adaptif, kreatif, dan inovatif,” kata Ganjar, sapaan akrabnya seusai acara.
Ganjar juga menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir, kontribusi nyata Pramuka terlihat dalam penanganan Covid-19. Pramuka turun dengan membantu tenaga medis, masyarakat, sampai pada vaksinasi. Dalam penanganan bencana alam, Pramuka juga ikut aktif bergerak.
“Tadi saya juga titipkan bagaimana menjadi agen antinarkoba, Jo Kawin Bocah, Generasi Berencana (GenRe). Terus ada menjaga lingkungan, penanganan sampah, dan penanaman pohon,” kata Ganjar.
Lebih lanjut, terkait penanaman, dalam beberapa tahun ini Pramuka sangat aktif terlibat dalam hal penghijauan lahan kritis. Begitu juga penanaman mangrove untuk menyelamatkan daerah pesisir, misalnya penanaman mangrove di wilayah pantai Utara dan Selatan Jawa Tengah.
“Sebenarnya banyak kegiatan-kegiatan kreatif mereka, hanya barangkali tidak terlalu banyak eksposenya. Maka saya sampaikan kepada kawan-kawan yang mengurusi Saka Milenial, itu kan mereka sangat melek dengan teknologi informasi, digital, dan medsos. Maka sampaikan cerita-cerita menarik, sampaikan cerita-cerita positif,” bebernya.
Menurut Ganjar, cerita-cerita baik dan positif yang selama ini dilakukan, dapat memberikan pemahaman dalam hal literasi digital, mencegah hoaks, hingga menginspirasi banyak orang. Selain itu, praktik lapangan juga harus diperbanyak agar manfaat Pramuka lebih terasa bagi masyarakat.
“Tali-temali bagus tapi kan mesti praktik, tanam-menanam bagus tetapi harus praktik. Nah dengan praktik itu kita harapkan manfaatnya jauh lebih banyak,” ungkap Ganjar.