Mercusuar.co, Semarang – Pemerintah Kota Semarang membuka kegiatan HUT Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia. Acara dimeriahkan berbagai aktivitas seperti senam bersama, perlombaan khas 17-an, eksibisi futsal, penampilan cheerleader SMPN 21 Semarang, dan live music.
Pada kegiatan itu juga dilakukan penyerahan bendera bagi warga Sekayu dan Pekunden dalam rangka ‘Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih’ Se-Indonesia secara simbolis. Kemeriahan menyambut HUT ke-77 Republik Indonesia juga mulai nampak di berbagai pemukiman warga di Kota Semarang.
Pada kesempatan itu, Pemkot Semarang memecahkan rekor dan menerima penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) atas pembagian 4.577 kue merah putih kepada 4.577 peserta apel Pembukaan Hut Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77, Jum’at (5/8) di Jalan Pemuda Kota Semarang.
Dalam sambutannya, Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi pun berterima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah berkontribusi dalam pembangunan Kota Semarang.
“77 tahun yang lalu para pendiri bangsa kita berpikir keras bagaimana membuat negara kita merdeka. Hari ini kita bersama-sama juga datang berpikir keras bagaimana mengisi kemerdekaan agar Semarang semakin hebat. Ada 3 kata kunci yaitu komitmen, konsistensi, dan bergerak bersama (gotong royong). Pemerintah saja tanpa dukungan semua stakeholder lainnya di kota Semarang ya mungkin bisa buat Semarang hebat tapi waktunya lama. Terima kasih kepada seluruh panitia dan teman-teman yang sudah mengisi hari-hari menjelang HUT Indonesia ke-77 dengan nuansa yang bersemangat dan partiotis,” ungkap Hendi, sapaan akrab Wali kota.
“Kalau saya tidak melihat penghargaan ini sebagai yang utama. Tetapi inilah spirit kita berkumpul bersama mewarnai kegiatan pagi ini dengan positif. Kemudian dibagikan roti dan memecahkan rekor. Itu bonus. Yang penting bagaimana ikhtiar kita dalam memajukan, melayani, dan membuat masyarakat betah, nyaman, dan senang tinggal di Kota Semarang,” lanjut Hendi.
Hendi juga menghimbau jajarannya untuk menerapkan senyum, sapa, salam dalam melayani masyarakat karena hal tersebut adalah bentuk dari sikap mencintai pekerjaan. Harapannya itu dapat membuat masyarakat semakin nyaman dan percaya dengan pemerintah. Terlebih pandemi covid-19 telah membuka mata kita bahwa semua tidak baik-baik saja sehingga pemerintah harus lebih peka terhadap kondisi masyarakat.
“Jangan lupa PR-nya untuk menyelesaikan (vaksin) boosternya. Di dunia luar sudah booster ke empat sementara kita masih booster ke tiga. Maka kalau kita bisa tertib disiplin untuk itu, maka covid tidak lagi menjadi persoalan kita,” ujar Hendi.
“Kemeriahannya sudah mulai terasa dibanding dua tahun yang lalu waktu pandemi. Minggu lalu waktu saya datang sudah pada sibuk kerja bakti, ngecat marka jalan dan gapura. Hal ini membuat silaturahmi dan kekompakan tetap terjaga dengan baik. Mudah-mudahan semangat itu tetap bisa kita pertahanan,” pungkas Hendi.(ap)