Mercusuar.co, Purbalingga – Hujan deras dibarengi dengan angin kencang merusak beberapa bangunan di desa Majasem, Kecamatan Kemangkon dan Desa Bajong Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga. Peristiwa diperkirakan terjadi pada pukul 14.30, Minggu, (2/10/2022).
Kepala Desa Majasem, Tri Muldiarti membenarkan telah terjadi angin puting beliung menerpa sebagian wilayah di desanya. Namun Tri Muldiarti belum mendata seberapa kerusakan yang menimpa, karena saat dikonfirmasi kondisi masih turun hujan.
“Sementara sudah ada penanganan, tapi belum jelas seberapa jauh kerukannya. Karen masih hujan kami belum bisa mendata. Besok kami akan turun sambil membawa bantuan,” katanya kepada Mercusuar.co melalui keterangan tertulisnya.
Sementara itu, Komandan Banser Satkorcab Purbalingga Imam Maftuhin menjelaskan, angin puting beliung yang menimpa desa Majasem merusak beberapa bangunan rumah warga, mushola, tobong bata dan beberapa pohon tumbang.
“Ada dua dusun yang tertimpa angin, yaitu dusun 2 dan 3, tapi paling parah di dusun 2. Rinciannya kerusakan berada di RT 8, 9, 14, 15, 16, 17, dan 18,” jelasnya.
Terkait kerusakan Imam Maftuhin juga belum bisa memperkirakan, karena pada prosesnya penangan bantuan fisik dahulu yang diutamakan. Termasuk mengevakuasi pohon yang tumbang dan menimpa rumah seorang warga.
“Pohon yang tumbang banyak, di pinggiran sawah. Tapi yang kami pohon yang menimpa rumah warga di RT 16. Rumah ibu Soimah,” lanjutnya.
Di lain tempat, di desa Bajong, Kecamatan Bukateja dikabarkan 6 rumah dan sebuah mushala rusak, tepatnya di RT 2/3. Hal itu disampaikan secara tertulis oleh Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Umar Fauzi.
“Kami menerima laporan terjadi hujan deras disertai angin kencang di Desa Bajong. Petugas langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penanganan,” katanya.
Rumah yang rusak masing-masing milik Imam Najib (54), Jarotun Anhar (48), Kartini (82), Parno (36), Dulah Sipin (72), dan Pardin Subekti (53), dan sebuah mushaka. Akibat dari itu dua warga terpaksa diungsikan.
“Dua warga yang mengungsi ke tempat kerabat adalah Parno dan Pardin Subekti,” kata Umar Fauzi.
Kerusakan yang terjadi di rumah warga tersebut antara lain atap lepas, tertimpa pohon dan juga ada yang atap dan beberapa bagian rumah ambruk. Petugas yang diturunkan di lapangan melakukan penanganan pertama dengan melakukan evakuasi terhadap penghuni.
“Mereka membantu melakukan perbaikan rumah yang rusak. Selain itu juga melakukan evakuasi warga. Jika memang rumahnya tak bisa ditempati, untuk sementara diminta mengungsi ke rumah tetangga atau kerabat,” lanjutnya.(Angga)