Mercusuar.co, Purbalingga – Seorang anak siswa kelas 7 MTs Ma’arif NU Siwarak, Kecamatan Karangreja, Wildan Tri Khamdani, terseret arus air yang meluap di jalan depan Madrasah tersebut, Selasa (25/10/2022). Air yang meluap dari parit di pinggir jalan tersebut menyeret Wildan hingga masuk ke parit, beruntung beberapa teman yang sedang bersamanya lekas menolongnya.
“Yang sempat hanyut anaknya mbayuku, Wildan namanya. Dia pulang sekolah, jalan kaki bersama teman-temannya. Tiba-tiba anak itu terseret arus, karena arusnya kencang. Dia terbawa hingga masuk ke got samping jalan raya dan hampir sampai ke sungai. Beruntung teman-temannya langsung menolong dan menariknya. Alhamdulillah anaknitu selamat,” ungkap Warti, salah satu warga Desa Siwarak kepada Mercusuar.co.
Warti mejelaskan, Wildan kemudian dibawa ke Puskesmas Karangreja guna perawatan, karena anak tersebut mengalami beberapa luka dan trauma.
“Luka-lukanya cukup parah, dagu ketusuk bambu, kepalanya kebentur benda keras mungkin hingga ada yang robek. Sekarang sudah di jahit di puskesmas karangreja,” jelasnya.
Warti menyampaikan, hujan deras di desanya juga mengakibatkan beberapa titik rawan terjadi longsor, salah satunya di dusun Alursipetung, RT 3, RW 7, Desa Siwarak. Akibat dari kejadian tersebut puluhan warga di lokasi yang terdampak longsor diungsikan ke Pondok Pesantren, TPQ dan ruwah-rumah warga setempat.
“Ada yang diungsikan ke TPQ Miftahul Ulum, TPQ Sidadadi, TPQ Nurul Hikmah, dan di rumah-rumah warga,” terangnya.
Sementara Kepala Desa Siwarak, Suratman menginformasikan sejak siang sekitar pukul 14.00 wib sampai petang terjadi longsor di dua titik selama hujan turun. Namun menurutnya longsor paling parah berada di RT 3/7, hingga akhirnya warga yang dekat dengan titik longsor diungsikan.
“Longsor dua kali, pertama sekitar pukul 14.00 dan yang kedua sekitar pukul 17.45. lokasi terparah terjadi di RT 3, Bahakan ada rumah yang retak,” kata Kades Suratman.
Akibat dari peristiwa tersebut warga dari 48 rumah di RT 3 tersebut diungsikan ke beberapa tempat. “Satu RT kami ungsikan ke Ponpes Miftahul Ulum,” kata Kades Suratman.
Terkait dengan bencana alam tersebut, Suratman mengaku telah berkoordinasi dengan BPBD Purbalingga dan relawan PMI Purbalingga. Sampai saat ini, relawan PMI telah berada di lokasi untuk memberikan bantuan.
“Kami berharap segera dikerahkan bantuan, untuk mengecek kondisi warga kami, terutama kesehatannya,” katanya.
Dalan giat assessment sebagaimana yang dirilis petugas dari PMI Kabupaten Purbalingga, Imama Karseno, jumlah Pengungsi sebanyak 202 jiwa, dari 58 KK dengan rincian Balita : 32 jiwa, Dewasa : 150 Jiwa, Bumil : 3 jiwa, dan Lansia : 17 Jiwa.
Sedang dalan pengungsian tersebut dibutuhkan Susu Balita (masih dalam Assessment), selimut, Trapolin/Tikar, Makanan Balita, Makanan Ringan, Air Bersih + tandon, Sekrap untuk membersihkan lantai agar tidak licin, Obat Masuk Angin, Air Minum, Minyak Kayu Putih (10 botol), Minyak Telon (10 botol), Kertas Plano, Pempes XL, M, L, Pempes Dewasa XL (5 bungkus).(Angga)