Mercusuar.co, Jakarta – Pada laporan awal kasus pembunuhan Brigadir J, istri Ferdy Sambo disebut dilecehkan oleh Brigadir J di rumah dinasnya. Peristiwa itu juga disebut-sebut sebagai pemicu penembakan terhadap Brigadir J yang dilakukan Bharada E. Keterangan itu seperti yang diskenariokan oleh Sambo.
Namun, terbaru, laporan terkait dugaan pelecehan itu telah dihentikan penyidikannya oleh Polri. Putri saat ini juga telah ditetapkan sebagai salah satu tersangka dalam pembunuhan berencana Brigadir J.
Komnas HAM mengungkapkan alasan Putri Candrawathi, mengubah keterangan soal lokasi dugaan pelecehan. Menurut Komnas HAM, Putri mengaku diperintahkan suaminya untuk mengubah keterangan soal lokasi dugaan pelecehan seksual.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terakhir, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyebut Putri mengklaim telah dilecehkan di Magelang. Sebelum pernyataan itu, Sambo memerintahkan Putri agar mengaku mengalami pelecehan di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
“Karena dia bilang sebetulnya yang terjadi itu di Magelang. ‘Saya disuruh untuk mengakui kejadian itu terjadi di Duren Tiga’,” kata Taufan mengulang pengakuan Putri saat ditemui wartawan di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (29/8).
Taufan menegaskan pengakuan Putri tersebut harus dibuktikan agar tidak terjadi lagi kesimpangsiuran seperti awal kasus ini naik ke publik. Pasalnya, dari beberapa pemeriksaan sejumlah pihak kerap berubah-ubah saat dimintai pengakuan oleh Komnas HAM.
“Telah membuat kehebohan banyak pihak tapi ternyata orang yang bersangkutan saja (Putri) mengatakan ‘saya cuma disuruh mengakui saja di Duren Tiga,’ sebetulnya peristiwanya di Magelang. Nanti jangan-jangan dikejar lagi, beda lagi kan gitu,” kata dia.
Taufan berpendapat tugas menyidik di Polri untuk membuktikan pengakuan Putri tersebut. Pembuktian itu, kata Taufan, tidak hanya bersandar pada keterangan-keterangan lain, tetapi juga bukti-bukti yang ada.
“Makanya saya kira tugas penyidik saat ini mendalami dan mencari bukti-bukti selain keterangan. Kalau itu tidak bisa, maka saya kira tidak menjadi penting lagi itu,” ucapnya.
“Yang penting adalah membuktikan hubungan antara satu peristiwa dimana Ferdy Sambo memerintahkan beberapa anak buahnya untuk mengeksekusi saudara Yosua (Brigadir J),” imbuhnya.