[ad_1]
Mercusuar.co, Sukoharjo – Menjelang perayaan Pilpres 2024, jaringan lintas kultural menggelar dialog publik dengan tajuk, “Ribut politik di medsos tapi tak pernah ikut pesta Demokrasi,” pada Sabtu 25 Juni 2022.
Pemarkarsa Jaringan lintas kultural Sofyan Faisal Sofyan menjelaskan, menjelang perayaan Pilpres 2024 meski baru 2 tahun mendatang tapi tingkat kegaduhan politik di beberapa media sosial sudah mulai memanas hal tersebut terdapat pada setiap postingan di media sosial.
“Kenaikan harga yang tak terkendali dan atau pengurangan pembatasan subsidi menjadi salah satu pemicu kegaduhan di media sosial yang mengarah suatu kelompok tertentu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pemerintah harus mempertimbangkan pengurangan subsidi dan fokus pada pengendalian kebutuhan pokok. Hal ini tidak akan memicu gelombang kegaduhan yang lebih sehingga disarankan untuk meredam kegaduhan di tingkat grass root nantinya.
Untuk itu dan mengatasi keributan fisik di tingkat masyarakat karena perbedaan latar belakang, jangan sampai perbedaan itu disalurkan sejarah agresif sehingga menimbulkan banyak korban, sehingga jika terjadi kelompok tertentu dan kesulitan untuk menjaga harga tentunya satu harga dengan naik semuanya dan jangan melakukan pengurangan subsidi harapnya.(din)
[ad_2]
Source link