Mercusuar.co, Jepang – Kampanye Sake Viva! digaungkan otoritas pajak Jepang hingga 9 September mendatang. Kompetisi ini mengajak warga berusia 20 hingga 39 tahun untuk mengemukakan ide-ide “produk dan desain” baru untuk “merangsang permintaan miras di kalangan anak muda”.
Ini termasuk meningkatkan minuman beralkohol Jepang seperti sake (anggur beras), bir, wiski, anggur atau bir.
“Pasar minuman beralkohol domestik menyusut karena perubahan demografis seperti penurunan tingkat kelahiran dan populasi yang menua. Selain itu ada perubahan gaya hidup akibat dampak infeksi virus corona,” kata situs web kampanye otoritas pajak Jepang.
Perlu diketahui, Pemerintah Jepang kini tengah gencar mendorong generasi muda untuk mengkonsumsi minuman keras (miras) lebih banyak. Seperti dilansir Sky News, Kamis (18/8), upaya ini untuk meningkatkan ekonomi menyusul penurunan pendapatan pajak dari minuman beralkohol.
Pemerintah Jepang telah meluncurkan kompetisi nasional untuk merevitalisasi industri yang telah menyusut karena perubahan demografis, pilihan gaya hidup, dan pandemi virus corona.
“Kami meminta kaum muda untuk mengusulkan rencana bisnis mereka sendiri untuk pengembangan dan promosi minuman beralkohol Jepang. Sehingga di saat yang sama, kami akan merevitalisasi industry miras.”
Pajak atas produk alkohol menyumbang 5 persen dari total pendapatan Jepang pada 1980. Namun, kontribusinya menyusut menjadi hanya 1,7 persen pada 2020, menurut The Japan Times.
“Seiring bekerja dari rumah membuat kemajuan sampai batas tertentu selama krisis COVID-19, banyak orang mungkin bertanya-tanya apakah mereka perlu melanjutkan kebiasaan minum-minum dengan rekan kerja untuk memperdalam komunikasi,” kata seorang pejabat di kantor pajak Jepang kepada surat kabar itu.
“Jika kebiasaan baru mengurangi konsumsi miras terus berlanjut, akan menjadi masalah bagi penerimaan pajak Jepang.”