[ad_1]
Mercusuar.co, Semarang – Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyelenggarakan parade kebaya di halaman balaikota Semarang, Sabtu (2/7).
Pada kesempatan itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyebut bahwa masih banyak PR yang harus diselesaikan terkait permasalahan perempuan dan anak. “Hari ini merupakan salah satu motivasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada asal bisa mulai dari wanita itu sendiri,” terang Bintang.
“Mari sesama perempuan kita saling mendukung, menginspirasi dan mensupport karena kebaya tidak bisa lepas oleh sosok seorang perempuan, apabila perempuan mampu menunjukkan jati dirinya maka segera terpancar karakter dari bangsa. Kebaya merupakan salah satu cara perempuan Indonesia dalam mempertinggi perannya dalam kebudayaan bangsa dan jati diri bangsa,” tutur Bintang.
Dirinya juga berharap perempuan yang hadir pada hari ini dapat bersama-sama melanjutkan kesetaraan gender dan bisa mempertahankan kebudayaan dan kearifan lokal yang akan membawa manfaat bagi ekosistem budaya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut mendukung upaya pemerintah untuk melestarikan kebaya sebagai warisan budaya Indonesia,
Kegiatan yang mengangkat tema ‘Kelana Busana Berbudaya’ dimaksudkan sebagai salah satu wujud dukungan terhadap kebaya yang didaftarkan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia. Gelaran event ini diikuti 500 wanita berkebaya.
Hendi juga menekankan komitmennya dalam pelestarian budaya. “Bung Karno pada tahun 1940-an mencanangkan Kebaya sebagai baju nasional Indonesia. Kalau hari ini ada banyak kelompok yang mengagungkan budaya barat maka dalam kesempatan yang baik ini, maka kita menjadi bagian dari masyarakat yang kembali nguri-uri budaya bangsa,” tuturnya.
“Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada wanita-wanita hebat di sini yang akan menjadi motor penggerak dan kebaya akan menjadi warisan budaya UNESCO Indonesia, mudah-mudahan menjadi berkah bagi kita semua. Dengan adanya Kelana Berbusana Berbudaya yang mana Kelana adalah sebuah perjalananan panjang warisan Indonesia,” pungkas Hendi.(ap)
[ad_2]
Source link