Mercusuar.co, Medan – Berdasarkan laporan ke Polrestabes Medan dengan laporan polisi nomor: LP/ B/ 3422/ XI/ 2022/ SPKT/ Polrestabes Medan/ Polda Sumut tanggal 6 November 2022.
penyidik Unit Pidum Satreskrim Polrestabes Medan melakukan proses penyelidikan dan pemeriksaan dalam perkara tindak pidana secara bersama-sama melakukan kekerasan/penganiayaan yang dilakukan oleh terlapor Bripda Tito Tampubolon dan kawan-kawan.
Saat ini Polrestabes Medan sedang melakukan proses pendalaman pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan selanjutnya akan dilakukan konfrontir terhadap terlapor, Tito.
Bripda Tito Tampubolon dan kawan-kawan Bintara Polisi baru lulus, anggota Dit Samapta Polda Sumut ini melakukan pengeroyokan terhadap perawat dan sekurity Rumah Sakit Bandung di Jalan Mistar, Medan, Minggu (6/11/2022) sekira pukul 05.06 WIB.
Akibat dari perbuatannya, Tito dan teman seletingnya Bintara Polri angkatan 46 lulusan tahun 2022 ditangkap. Kini mereka pun secara maraton menjalani pemeriksaan di Mapolrestabes Medan.
Kronologi kejadian, dikutip dari medanposonline.com, aksi penyerangan berujung penganiayaan terhadap perawat RS Bandung bermula saat Tito diajak dugem oleh pacarnya, Debby Hutapea (20) yang merupakan mahasiswi UNIMED.
Minggu dini hari itu, Tito pun menyanggupinya dan mendatangi pacarnya itu ke High5 Bar & Lounge di Jalan Abdullah Lubis, Medan. Ia keluar dari Mako Rusun (barak) Polda Sumut tanpa izin ataupun sepengetahuan atasannya.
Tito bersama pacarnya lalu menikmati dentuman musik di High5 sembari menenggak beberapa botol minuman beralkohol. Keduanya pun mabuk-mabukan bersama dua orang wanita, Iten (20) mahasiswi UNIMED dan Ayu Tambunan (21) perawat RS Bandung.
Setelah puas mabuk-mabukan, ia bersama pacarnya dan dua orang wanita itu lalu check in dengan memesan dua kamar di Hotel OYO Labuhan Raya, Jalan Gajah Mada, Medan.
Tito satu kamar dengan pacarnya, sementara Iten dan Ayu satu kamar. Berdalih karena Iten dan Ayu dalam keadaan mabuk, pintu kamar mereka dikunci Tito dari luar.
Ayu yang mengetahui kamarnya dikunci dari luar mencoba menghubungi temannya, Brema yang merupakan sekuriti Rumah Sakit Bandung. Ia merasa disekap oleh Tito. Lalu, Brema bersama dua orang temannya sesama sekuriti dan Wanda Winata (perawat RS Bandung) datang ke lokasi dan menggedor pintu kamar Ayu.
Selanjutnya, Debby memberikan kunci kamar Ayu dan di situ terjadi perdebatan antara 4 orang tersebut dengan Tito.
Salah satu dari 4 orang tersebut berkata “sama-sama sekuritinya kita”. Spontan terjadi saling tarik-menarik baju lantaran Tito marah atas ucapan tersebut.
Merasa tak terima, Tito memberitahukan ke teman-teman letingnya ke grup WhatsApp Leting 46 Mahandika Satriya, yang isinya meminta bantuan agar datang ke Hotel OYO Labuhan Raya. Sementara keempat orang tersebut pun pergi meninggalkan hotel.
Tak lama kemudian, sejumlah teman Tito mulai ‘tebar pesona’ datang menemui Tito di hotel tersebut. Ada 6 orang yang saat itu datang, mereka yakni Bripda Abraham Louis Pasaribu, Bripda Yorgi Antonius Abadi Nainggolan, Bripda Daniel Sitompul, Bripda M. Fariz Al Fasha Dalimunthe, Bripda Josua Aramanata Hutagaol dan Bripda Patriot Fitrah. Lalu ditambah seorang warga sipil bernama Andreas Pangaribuan. Mereka kemudian bersama-sama mendatangi RS Bandung.
Tito dan teman-temannya tiba di RS Bandung melihat Brema sedang berdiri didepan rumah sakit tersebut. Tito langsung menunjuk Wanda Winata selaku orang yang menyamakan Polri sebagai sekuriti. Selanjutnya, Joshua, Faris, Abraham dan Patriot turun dari kendaraan. Di situ sempat terjadi penganiayaan hingga mengakibatkan Brema dan Wanda mengalami luka-luka karena dikeroyok. Setelah itu mereka pergi ke Indomaret Jalan Darussalam.
Tiga orang teman Tito yang lain, Bripda Adil Sidabutar, Bripda Ahmad Ridho Pohan dan Bripda Ihsan Ramadhan Siregar datang menghampiri. Kemudian disusul 4 personel piket patroli Dit Samapta Poldasu, Bripda Tondi Akbar, Bripda Pateh Hanif Situmorang, Bripda Akbar Harahap dan Bripda Evan Stevanus Pelawi.
Karena ajakan dari Bripda Adil, maka Tito, Adil, Josua, Ikhsan dan Patriot kembali mendatangi RS Bandung. Setibanya di RS Bandung, kelima polisi baru jadi itu berdebat dengan warga. Kala itu Ikhsan dengan songongnya membuka jaketnya untuk menunjukkan seragam dinasnya, yang artinya dia adalah anggota Polri.
Selanjutnya, Ikhsan, Josua, Tito, Adil dan Patriot lalu pergi menuju Indomaret menemui temannya yang standby. Mereka pun kemudian membubarkan diri.