RadarWonosobo
  • KONTAK
  • REDAKSI
  • COPYRIGHT
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
Jumat, 23 Mei 2025
Social icon element need JNews Essential plugin to be activated.
  • Login
  • Register
  • Berita
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
No Result
View All Result
  • Berita
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
No Result
View All Result
RadarWonosobo

Legenda Ki Gemblong, Awal Mula Tradisi Perang Obor di Tegalsambi

by admin
Rabu, 22 Juni 2022 03:23
A A
0

[ad_1]

BACA JUGA:

Yuldi Yusman Gantikan Saffar M. Godam sebagai Plt. Dirjen Imigrasi

Layanan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Masuk 10 Besar Terbaik Dunia

United Kingdom Casino Online Real Money

Mercusuar.co, Jepara – Tradisi perang obor merupakan tradisi turun temurun yang dilaksanakan tiap Senin Pahing, malam Selasa Pon, di bulan besar atau Dzulhijjah, bertepatan dengan sedekah bumi desa Tegalsambi.

“Ini merupakan bentuk rasa syukur kami. Api obor ini kami percaya mampu mendatangkan kesehatan dan menolak bala,” kata Agus Santoso, Petinggi Desa Tegalsambi.

Agus menceritakan, perang obor bermula dari legenda Ki Gemblong yang dipercaya oleh Kiai Babadan untuk merawat dan menggembalakan ternaknya. Namun, karena terlena dengan ikan dan udang di sungai, ternak tersebut terlupakan sehingga sakit atau mati. Kiai Babadan yang tidak terima dengan kelalaian Ki Gemblong, memukul Ki Gemblong dengan obor dari pelapah kelapa. Akibatnya, ia menggunakan obor serupa untuk membela diri. Tanpa diduga, benturan kedua obor menyebarkan api di tumpukan jerami di sebelah kandang, dan ternak yang awalnya sakit tiba-tiba menjadi sembuh.

Setelah sempat terhenti selama dua tahun karena pandemi, Festival Perang Obor kembali digelar dalam acara pamungkas sedekah bumi di Desa Tegalsambi, Senin (20/6).

Apresiasi disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Jepara melalui Sekretaris Daerah Edy Sujatmiko atas pelaksanaan perang obor kali ini, yang dapat kembali digelar dengan meriah. Tidak hanya pelaksanaan aktivitas sosial budaya, melalui event seperti ini Edy berharap, mampu menggerakkan kembali perekonomian masyarakat.

Disampaikan, pihaknya sangat terkesan dengan dengan masyarakat Tegalsambi, yang senantiasa melestarikan budaya lokal. Sebagaimana diketahui, perang obor merupakan warisan budaya tak benda (WBTB), yang diakui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI sejak 2021, bersama dengan Pesta Lomban dan Jembul Tulakan.

Edy juga menyambut positif, inovasi Pemerintah Desa Tegalsambi yang menuangkan perang obor ke dalam bentuk seni lain, seperti Batik Perang Obor dan Tari Obor.

“Silakan berkomunikasi dengan Disparbud, nanti kita olah menjadi kreasi yang lebih baik,” ucapnya.

[ad_2]

Source link

Previous Post

Prestasi Gemilang, Henry Indraguna Sabet Gelar Doktor

Next Post

10 Kabupaten/Kota di Jateng Dilanda Rob

admin

Next Post

10 Kabupaten/Kota di Jateng Dilanda Rob

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Home
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
Part of PT Mercusuar Media Utama

© 2023 radarwonosobo.com Mercusuar Network .

Social icon element need JNews Essential plugin to be activated.
No Result
View All Result
  • Berita
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Politik
  • Uncategorized

© 2023 radarwonosobo.com Mercusuar Network .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In