Mercusuar.co, Pekalongan – Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso (SBS) menjelaskan bahwa, Dinperinaker berharap, seiring mulai bergeliatnya sektor ekonomi pasca pandemi Covid-19, yang dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan tahun 2021 lalu meningkat 3.59 persen, diharapkan ada kebutuhan tenaga kerja yang semakin besar.
“Harapan kami tahun 2022 ini ekonomi kembali tumbuh, sehingga kesempatan menyerap angkatan tenaga kerja jauh lebih besar pula. Pada saat yang sama, kami menyiapkan tenaga kerja dengan keterampilan dan kompetensi agar pasar-pasar kerja maupun menciptakan pekerjaan secara mandiri bisa terpenuhi oleh SDM tenaga kerja yang siap dengan keahliannya dan handal serta berkualitas,” tandas SBS.
Sementara itu, Walikota Pekalongan, HA Afzan mendorong agar masyarakat Kota Pekalongan berperan aktif dan semangat untuk berani mengubah nasib lewat berwirausaha. Mengingat, saat ini angka pengangguran di Kota Pekalongan terbilang masih tinggi, terlebih pasca pandemi Covid-19 kemarin.
Menurut data, angka TPT di Kota Pekalongan mencapai 6,89% atau sekitar 12.485 orang pada akhir tahun 2021 kemarin. Kondisi ini secara langsung maupun tidak langsung, tentunya juga memberi kontribusi pada tingkat kemiskinan yang masih relatif tinggi, yakni 7,59%.
“Memang angka pengangguran di Kota Pekalongan masih 6.89 persen. Survey ini menandakan bahwa, masyarakat Kota Pekalongan ini merupakan pendaftar kerja terendah di Jawa Tengah, baik lowongan kerja yang ada di Kota Pekalongan, luar kota, maupun luar negeri, ” ucap Aaf, sapaan akrabnya.
Menurutnya, Pemerintah Kota Pekalongan melalui sejumlah OPD terkait, salah satunya Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) telah memberikan sejumlah fasilitasi pelatihan keterampilan, baik itu yang ada di Balai Latihan Kerja (BLK), di tingkat kelurahan, bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) negeri dan swasta untuk mendorong masyarakat Kota Pekalongan memiliki keterampilan yang memadai sehingga ketika mereka selesai pelatihan diharapkan mampu bekerja secara mandiri atau menjadi seorang wirausaha.
“Kalau pelatihan ini tidak dibarengi dengan gerakan semangat dan kesadaran dari masyarakat itu sendiri, tentunya tidak akan maksimal dan sia-sia. Kami berharap, kenaikan harga BBM saat ini tidak semakin menambah jumlah pengangguran di Kota Pekalongan,” tegasnya.