[ad_1]
Mercusuar.co, Kendal – Kepala Kantor Bea Cukai Semarang Sucipto, yang membawai Kendal, Kabupaten/Kota Semarang, Salatiga, Grobogan, dan Demak menyampaikan, tahun 2020 untuk penerimaan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) sebesar 2,7 triliun dan di tahun berikutnya meningkat 3, 38 triliun, dan hingga bulan mei ini sudah mencapai 2,7 Triliun, sehingga pada akhir tahun 2022 bisa lebih meningkat lagi.
Pengoptimalan pemanfaatan DBHCT salah satu cara yang efektif adalah gerakan gempur barang kena cukai ilegal, salah satunya adalah rokok.
“Dengan memberantas rokok ilegal, maka akan berdampak positif bagi pendapatan cukai tembakau, sehingga akan bisa lebih meningkatkan DBHCT yang nantinya akan di terima oleh Pemerintah Kabupaten Kendal,” ujar Sucipto, saat menjadi narasumber acara talkshow yang digelar Pemkab Kendal.
Pemerintah Kabupaten Kendal bersama Bea Cukai Semarang menggelar Talkshow Pemberantasan Rokok Ilegal dan Pemanfaatan Cukai Tembakau Sebagai Pendapatan Strategis di Kabupaten Kendal, bertempat di Pantai Indah Kemangi (PIK) Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Senin (20/6).
Hadir sebagai narasumber lainnya dalam acara tersebut, Bupati Kendal Dico M. Ganinduto, B.Sc., Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun, S.H.I., Kepala Seksi Penindakan Satpol PP Provinsi Jawa Tengah Eko Maryanto, dan diikuti oleh para petani tembakau dan penjual rokok di Kabupaten Kendal.
Lebih lanjut Sucipto menyampaikan, dalam melakukan penindakan tidak mungkin pihak Bea Cukai melakukan pengawasan sendiri, sehingga harus berkoordinasi dengan banyak instansi seperti dari Pemerintah Daerah untuk menyusun perencanaan untuk gempur rokok ilegal, sehingga pelaksanaan bisa berjalan dengan baik.
“Terkait dengan penanganan cukai ilegal, salah satu yang dilakukan oleh Kantor Bea Bukai Semarang, yaitu bersama teman-teman dari Pemerintah Daerah melakukan operasi di tempat penjualan rokok, jika ditemukan penjualan ilegal, maka akan dilakukan pembinaan, bahkan upaya penindakan tegas pidana bagi konsumen maupun produsennya,” terang Sucipto.
Sementara itu, Bupati Dico mengatakan, untuk penerimaan DBHCT di Kabupaten Kendal sekitar 17 miliar dengan sasaran penggunanya yaitu, kesejahteraan masyarakat, kesehatan dan penegakkan hukum untuk memberantas rokok ilegal.
Ia juga mengatakan, bahwa DBHCT ini setiap tahun bisa berubah, mengikuti aturan dari Kementerian Pusat, sehingga pihaknya hanya menjalankan apa yang menjadi ketentuan dan petunjuk dari Pemerintah Pusat.
“Pastinya Pemerintah Pusat sudah memikirkan apa yang dibutuhkan oleh daerah, sehingga diharapkan bisa tepat sasaran,” tambah Bupati Dico.
Bupati Dico juga mengatakan, dengan adanya DBHCT dari bea cukai ini secara tidak langsung masyarakat juga merasakan dampak positif terkait pendapatan ini.
“Kita akan terus kawal dengan baik pendapatan dari bea cukai ini agar terus bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat di Kabupaten Kendal. Selain itu, akan lebih banyak pengangaran untuk sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan peran serta mensukseskan program pemerintah, yaitu memberantas rokok ilegal,” terang Bipati Dico.
Sedangkan Kepala Seksi Penindakan Satpol PP Provinsi Jawa Tengah, Eko Maryanto menyampaikan, peran Satpol PP terkait penindakan cukai ilegal, yaitu selalu berkoordinasi dengan pihak Kantor Bea Cukai Semarang maupun teman-teman Bea Cukai di wilayah setempat untuk melaksanakan kegiatan, seperti sosialisasi, pengumpulan informasi terkait barang kena cukai, dan ikut serta dalam penindakan operasi Rokok ilegal.
Dalam paparanya Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun, S.H.I mengatakan, terkait dengan adanya DBHCT untuk Kabupaten Kendal sekitar 17 miliar ini luar biasa, karena saat ini Pemkab Kendal fokus untuk meningkat Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka, dengan adanya anggaran tersebut program-program prioritas dapat berjalan lebih baik lagi.
“Dengan penggunaan anggaran tersebut, manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat, contoh di bidang kesejahteraan masyarakat, masyarakat bisa sangat terbantu, seperti pendampingan kepada petani, menyiapkan jalan produksi untuk petani, bisa subsidi pupuk, dan bisa untuk meningkatkan kapasitas untuk pertanian. Begitu juga dalam bidang kesehatan, Kabupaten Kendal banyak membutuhkan anggaran besar dalam rangka mengkaver kegiatan-kegiatan tentang Kesehatan untuk masa Kabupaten Kendal,” tambah Muhammad Makmun.(dj)
[ad_2]
Source link