Mercusuar.co, Semarang – Polrestabes Semarang menggelar Focus Grup Discussion (FGD) dengan tema “Terpelihara Kamtibmas yang kondusif terhadap penyesuaian BBM bersubsidi” di aula lantai 3 Mapolrestabes Semarang dengan beberapa elemen, Jumat (23/9).
Kegiatan itu dipimpin oleh Wakapolrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi., S.H., S.I.K., M.Si, FGD dilakukan karena adanya kenaikan BBM yang berdampak pada sektor ekonomi.
Dalam sambutan Wakapolrestabes Semarang dengan kenaikan BBM, berharap dengan adanya FGD ini memberikan jawaban dan terciptanya kota semarang yang kondusif.
“Dengan ada kegiatan FGD ini, kita harapkan rekan-rekan dapat menjadi representasi masyarakat. Sehingga apabila rekan-rekan memiliki pertanyaaan terkait dengan kenaikan BBM, dapat ditanyakan kepada narasumber,” ujar Wakapolrestabes.
Narasumber Dinsos Ibu Primasari Y S., S.H., M.M.; dan sebagai audiennya dari Perwakilan Bankom Polrestabes Semarang, Pokdartibmas Polrestabes Semarang, Kumbang Caraka Polrestabes Semarang, Ojol Kota Semarang, Mahasiswa.
“Sasaran penerima yaitu 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Sembako/BPNT dan Program Keluarga Harapan (PKH), adapun Indeks bantuan sebesar 150 ribu/bulan selama 4 bulan (September-Desember 2022) dengan mekanisme penyaluran sebanyak 2 (dua) kali sebesar Rp 300.000,-/salur yang disalurkan melalui PT. Pos Indonesia dan Himbara,” ujar Primasari.
“Bu bagaimana tata cara pembagian BLT” tanya Pujiati yang merupakan perwakilan dari Pokdarkamtibmas.
“Dalam penyaluran bantuan kami harapkan peran Bhabinkamtibmas dapat melakukan seleksi di lapangan, apabila terdapat penerima bantuan yang ternyata mampu maka untuk undangan pengambilan bantuan jangan diberikan,” jawab narasumber dari Dinsos.