[ad_1]
Mercusuar.co, Semarang – Pekan Special Olympics Nasional (PeSOnas) 2022 di Jawa Tengah masih berlangsung hingga 8 Juli 2022. Ajang yang diperuntukan bagi difabel intelektual tersebut, dibuka secara resmi oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali.
Event itu diikuti 1.118 atlet dari 21 provinsi. Jawa Tengah sebagai tuan rumah telah mempersiapkan dukungan mulai dari peran aktif pemerintah, hingga antusiasme warga.
Sejumlah peserta mengaku puas dengan Jawa Tengah (Jateng) menjadi tuan rumah, baik mengenai tempat yang representatif, hingga pendukung pertandingan, mulai dari wasit, juri dan pelayanan medis.
Pelatih tim bola tangan asal Provinsi Riau Abdurahman mengatakan, ada banyak hal yang memuaskan dengan pelayanan Jateng selaku tuan rumah PeSOnas.
“Yang bikin puas, tempat penyelenggaraanya mungkin bagus, daerahnya (strategis), pelayanan pertandingan lumayan bagus, kesehatan (medis), wasit,” kata Abdurahman, saat ditemui di GOR UIN Walisongo Semarang, Selasa (5/7).
Dia membeberkan, hal yang memuaskan peserta adalah dengan kepemimpinan wasit, juri hingga tim medis yang bersiaga selama pertandingan berlangsung. Berdasarkan pantauan di GOR UIN Walisongo, kepemimpinan wasit selama pertandingan bola tangan tidak ada masalah. Sejumlah tim medis juga bersiaga di tepi lapangan serta satu unit mobil ambulans, juga terus bersiap.
.
Pelatih tim bola tangan Jawa Barat, Solihin, juga mengungkapkan kepuasannya atas tuan rumah Jateng. Hal itu menurutnya telah maksimal dilakukan.
“Kalau untuk fasilitas cukup lumayan representatif,” kata Solihin.
Menurutnya, tempat penyelenggaraan seperti GOR sudah bagus, serta berada di lingkungan yang bagus. Hal tersebut membuat peserta nyaman dalam melakoni pertandingan. Dengan demikian, persoalan tempat penyelenggaraan tidak menjadi masalah.
“Alhamdulilah di tempat yang bagus, di lingkungan yang bagus. Menurut saya, cukup bagus di UIN Walisongo. Jadi untuk tempat tidak ada masalah,” ujar Solihin.
Tidak hanya itu, lanjutnya, dengan bertanding di Semarang juga membuat timnya bisa bertemu dengan tim dari luar daerah hingga luar Jawa. Meski demikian, pihaknya tetap berharap adanya kepedulian yang lebih baik lagi kepada peserta, mengingat para peserta adalah anak difabel.
Penanggung jawab pelaksana panpel cabor bola tangan, Rian Kurniawan mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan dengan baik sejak jauh-jauh hari. Meski belum sempurna, tapi kesiapan yang baik telah mereka laksanakan.
“Panpel sama wasit, kita sudah cover dengan baik. Dan, PMI tim kesehatan sudah baik,” kata Rian.
Dia menambahkan, segala yang disiapkan panitia pelaksana merupakan tim yang spesial. Mengingat pesertanya dari kalangan disabilitas.
“Kita kasih yang spesial. Kita harus door to door dengan hati mereka. Kalau tidak door to door dengan hati mereka, kita tidak bisa menangkap. Soalnya mereka berkebutuhan khusus. Pendekatan kita lebih intens, dia maunya apa, kita turutin dulu,” ucapnya.(dj)
[ad_2]
Source link