MERCUSUAR.CO, Klaten – Petani di Desa Kaligawe, Kecamatan Pedan, Klaten melakukan panen perdana tanaman pisang jenis cavendish. Panen perdana ini jelas memberikan tambahan penghasilan bagi petani.
Muklis, petani setempat mengatakan, dirinya menanam pisang cavendish sebanyak lebih dari 1000 pohon. Pisang yang ditanam sejak 10 bulan lalu itu kini mulai bisa dinikmati hasilnya. Menurut Muklis, menanam pisang cavendish sangat menguntungkan. Apalagi selama ini ia selalu mendapatkan pendampingan dari Pisang Babe yang berdomisili di Andong, Boyolali.
“Ini panen perdana. Hasilnya lumayan. Baru kali ini mau dijual. Kemarin ada yang saya kasihkan untuk tetangga, pager mangkok itu lebih kuat dari pada tembok, jadi saya praktikkan,” ujarnya, Selasa (1/11/2022).
Muklis mengungkapkan, ide menanam pisang cavendish awalnya hanya ingin coba-coba. Namun saat diperjalanan ia bertemu dengan tim dari KotaKu yang ikut mensupport. Sehingga tanaman pisangnya membuahkan hasil. Ia pun bangga kini bisa menjadi seorang petani.
“Saya sebagai koordinator BKM Bina Sejahtera program KotaKu Kabupaten Klaten dari dana pengembangan alokasi sosial produktif. Kalau dulu tahun 1999 itu karena COVID-19 dan Alhamdulillah BKM Sejahtera itu bisa membagikan kemesraan sekitar 150-an paket. Dan kali ini diarahkan untuk penanaman pisang cavendish biar memberi edukasi dan membuktikan bahwa petani itu pekerjaan yang mulia,” ujarnya.
Sementara itu, Manajer Babe Cavendish, Wisnu Rahmadani, mengatakan, budidaya pisang cavendish yang dikembangkan petani di Desa Kaligawe, Pedan, Klaten merupakan hasil kerjasama kemitraan antara petani dengan Babe Cavendish.
Dari kerjasama itu, pihaknya memberikan pelayanan mulai dari menyediakan bibit, perawatan, hingga jaminan pembelian buah pisang saat pascapanen. Buah pisang dibeli dengan harga Rp 4000 per kilo mentah, seperti pada panen perdana saat ini.
“Alhamdulillah ini kami melakukan panen perdana petani yang ada di daerah Kaligawe, Pedan, Klaten itu bekerjasama dengan perusahaan kami yang notabenenya kami dampingi mulai dari penanaman, perawatan, supervisi sampai hari ini pascapanen itu buahnya kami beli,” ujarnya.
Wisnu menambahkan, hingga saat ini pihaknya telah memitrakan kurang lebih di 17 kota / kabupaten, terbaru di daerah Banten, Bogor, dan Bandung.
“Hari ini kami buka lahan baru juga di Magetan. Untuk mitra sampai saat ini paling banyak sementara di daerah Jawa Tengah khususnya karena memang akses dari perusahaan kami yang notabene kami berdomisili di Boyolali Utara dan sangat dekat dengan kota-kota lain atau kabupaten lain,” imbuhnya.