Mercusuar.co, Kebumen – Sebuah video penggerebekan kreator konten saat membuat konten horor, viral di media sosial. Dalam video yang diambil di bangunan bekas RSUD Kebumen itu, dijelaskan bahwa konten yang diunggah di YouTube tersebut palsu alias setingan.
Video penggerebekan kreator konten itu salah satunya diunggah akun Instagram @banyumas24jam. Dalam video berdurasi sekitar 1 menit 32 detik itu, nampak beberapa orang tengah tertunduk sembari mendengarkan seseorang yang memarahi mereka dengan logat bahasa Jawa ngapak. Property berupa pocong buatan dengan wajah mengerikan juga ikut terekam.
Saat ditanya, rombongan kreator konten tersebut mengaku berasal dari Kabupaten Cilacap. Hingga saat ini, video tersebut sudah ditonton lebih dari 23,9 ribu, mendapatkan 1.369 like serta 173 komentar.
“Kiye poconge agi njagong, pak kiye anu kepriwe pak, aja gawe cerita sing ora-ora lah. Film apa, wong sampeyan kuwi live ning youtube loh. Acara apa kaya kiye, kiye meresahkan sumpah kiye meresahkan Kebumen mas (ini pocongnya masih duduk, pak ini gimana pak, jangan bikin cerita yang enggak-enggak lah. Film apa wong kalian itu live YouTube loh. Ini acara apa ini, ini meresahkan sumpah ini meresahkan Kebumen mas),” kata pria yang merekam penggerebekan itu, dalam video yang dilihat detikJateng, Kamis (15/9).
“Monggo live tapi sing serius, aja seting-setingan kaya kiye mas. Rika meresahkan loh, warga Kebumen ngene bae kumpul, apa kaya kiye konyol temen sumpah. Udu masalah izin pak RT ne, kiye meresahkan mas, seolah-olah menakut-nakuti Kebumen (silakan live tapi yang serius jangan seting-setingan seperti ini mas. Kamu meresahkan loh, warga Kebumen sini aja kumpul, ini apa ini konyol banget sumpah. Bukan masalah izin pak RT, ini meresahkan Mas, seolah-olah menakut-nakuti Kebumen),” sambungnya.
Diketahui, pembuatan video horor setingan itu berlokasi di bangunan bekas RSUD Kebumen, Jawa Tengah.
Sekelompok orang kreator konten digerebek warga saat membuat konten horor di bekas bangunan RSUD Kebumen.
Kejadian ini sempat viral di media sosial. Peristiwa itu diketahui berada di bekas bangunan rumah sakit di RT 03/ RW 01, Dukuh Bojong, Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen.
Menanggapi hal tersebut, ketua RT setempat, Mahmudin (47) saat ditemui detikJateng mengaku bahwa kreator konten horor tersebut sempat ke rumah untuk meminta izin namun tidak ketemu dengannya langsung. Mengenai penggerebekan yang terjadi, ia beserta warga setempat justru mengaku tidak tahu.
“Kemarin ada kejadian itu tahunya malah dari tetangga pada ribut setelah lihat di medsos. Sebelum bikin itu izinnya sama istri, saya sendiri sedang ada kepentingan. Kita sendiri nggak tahu yang nggerebek itu siapa. Saat itu memang ada dua channel (yang bikin konten). Yang nggerebek nggak tahu, mungkin sesama konten kreator, bukan warga masyarakat sini. Itu hantu-hantu buatannya dibawa kemana juga nggak tahu, mungkin dibawa pulang lagi,” sebutnya.
Mahmudin menjelaskan, penggerebekan kemungkinan terjadi sekitar seminggu yang lalu ketika konten kreator tersebut mendatangi bangunan bekas RSUD itu. Tak hanya sekali saja, namun sudah berkali-kali para konten kreator lain juga mendatangi tempat tersebut. Ia pun berharap agar para konten kreator bijak dalam membuat konten dan tidak menyesatkan.
“Itu bikinnya sekitar seminggu yang lalu. Sebelumnya sering, banyak yang bikin konten. Kadang-kadang tanpa sepengetahuan saya sudah masuk (ke bangunan) sendiri. Harapan kami sebagai yang mempunyai lingkungan khususnya warga Kebumen ya harapannya itu monggo bikin konten yang wajar-wajar aja,” imbuhnya.
Warga Jadi Takut Melintas eks RSUD Kebumen
Salah satu warga setempat, Edy Wakiyo (69) mengaku sempat beberapa kali melihat sekelompok orang masuk ke dalam bangunan bekas RSUD Kebumen. Selang beberapa hari akhirnya ia tahu dari media sosial kalau ternyata orang-orang yang ia lihat sebelumnya membuat konten horor.
“Saya sudah dua kali lihat pas pulang mancing malam, mereka masuk bangunan tak kirain mau uji nyali gitu. Terus besok-besoknya anak saya cerita kalau ada konten penampakan di bekas rumah sakit itu,” ucap Edy, seperti dikutip dari detikJateng, Kamis (15/9).
Adanya konten-konten horor tersebut, sempat membuat warga resah dan takut. Namun setelah tahu bahwa itu hanya setingan, warga pun kembali tenang.
“Dengar kabar-kabar itu warga sini jadi takut mau lewat, kan lewat depan sini (rumah sakit). Tapi sekarang sudah tidak takut lagi, ternyata mereka yang bikin konten waktu itu. Pokoknya konten tentang penampakan di bangunan bekas Rumah Sakit Kebumen semuanya hoax,” pungkasnya.