Mercusuar.co, Purbalingga – Musibah tanah longsor di dataran tinggi Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Selasa (25/10/2022) yang mengakibatkan 202 jiwa terpaksa diungsikan, menggerakkan hati jamaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Purbalingga untuk turut prihatin dan memberikan bantuan kepada warga terdampak di pengungsian. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Majlis GKJ Purbalingga, Umang Sumarsono kepada Mercusuar.co jelang keberangkatan menuju lokasi pengungsian, Rabu (26/10/2022).
“Gereja setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk Bantuan Bencana Alam,” kata Umang Warsono.
Umang menyampaikan GKJ Purbalingga merasakan apa yang diderita warga terdampak bencana sehingga Gereja merasa perlu untuk meringankan beban warga terdampak.
Untuk hal ini dalam penyaluran bantuan kepada warga terdampak GKJ Purbalingga berkordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga tentang apa saja yang dibutuhkan, sehingga pihak Gereja tinggal membeli dan diantar ke lokasi.
“Kita berkoordinasi dulu dengan BPBD terkait apa apa yang dibutuhkan. Sehingga kami langsung beli sesuai kebutuhan warga terdampak dan sore ini langsung diantar ke posko pengungsian di desa Siwarak,” ungkapnya.
Dijelaskan, bantuan yang dikirim ke lokasi pengungsian melalui posko pengungsian di Desa Siwarak diantaranya minyak kayu putih,, minyak telon, Pampers dewass, tolak angin,susu balita langsung minum, makanan anak/balita, makanan ringan, air mineral, 10 ekor ayam sudah disembelih dan sudah bersih untuk siap dimasak.
Sementara pihak GKJ Purbalingga yang turut mengantar bantuan ke lokasi pengungsian korban tanah longsor dan banjir di desa Siwarak diantaranya Wakil ketua majelis Sri Kustoni, Sekretaris Umang Sumarsono, dan dua anggota majelis lainnya.
Diketahui, telah terjadi bencana alam banjir dan tanah longsor di dataran tinggi Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga yang mengakibatkan rusaknya tanah dan beberapa fasilitas umum. Peristiwa terjadi di sejumlah titik, dan titik terparah di RT 3/7 yang dihuni 48 Kepala Keluarga.
Dari peristiwa tersebut sebanyak 202 warga terpaksa diungsikan di beberapa tempat yang memadai, diantaranya gedung TPQ Miftahul Ulum, gedung TPQ Sidadadi, dan gedung TPQ Nurul Hikmah.(Angga)