[ad_1]
Mercusuar.co, Kebumen – Pojok Muda Literasi Media bersama Suara Merdeka Network digelar di SMK Maarif 1 Kebumen pada Sabtu (18/6).
Acara yang diikuti sekitar 50 guru dari beberapa sekolah di Kabupaten Kebumen itu menghadirkan narasumber Pemimpin Redaksi (Pemred) Suara Merdeka, Gunawan Permadi dan Kepala Biro Suara Merdeka Kedu-DIY, Edy Purnomo.
Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kebumen, Asep Nurdiana yang diwakili Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Kepala Sekolah SMK Maarif 1 Kebumen, Subkhan, Koordinator Bisnis Kedu Selatan, Aris Himawan, serta jajaran karyawan Suara Merdeka.
Aris Himawan mengucapkan terimakasih kepada SMK Maarif 1 Kebumen yang telah memfasilitasi kegiatan ini.
Pojok Muda ini merupakan program yang diinisiasi oleh Suara Merdeka agar para guru lebih dekat dengan media terutama dalam hal menulis.
“Jadi memang salah satu program dari Suara Merdeka yaitu road show ke dunia pendidikan, salah satunya adalah kampus dan sekolahan untuk belajar menulis dan melek media. Kali ini peserta adalah guru dari SMP/MTS, SMK, MA, dan SMK di Kabupaten Kebumen,” jelasnya.
Gunawan Permadi dalam kesempatan itu memberikan beberapa tips untuk membuat sebuah naskah agar layak tayang di sebuah media.
Mulai dari judul yang harus mudah dipahami hingga penulisan alinea pertama (lead) yang harus diisi dengan hal-hal penting, menarik.
Sehingga, setelah membaca judul hingga lead, pembaca bisa langsung memahami isi dari naskah tersebut.
“Para guru pada era milenial ini harus bisa menuangkan isi pikirannya melalui sebuah tulisan. Karya tulis ilmiah yang dibuat oleh para guru juga harus diolah lagi menjadi sebuah tulisan yang lebih sederhana agar bisa dipahami banyak orang. Sehingga juga bisa bermanfaat untuk banyak orang, apalagi jika bisa muncul di media, itu bisa menjadi poin tersendiri untuk guru tersebut,” paparnya.
Sementara, narasumber lainnya, Kepala Biro Suara Merdeka Kedu-DIY Edy Purnomo lebih memberikan materi teori-teori dalam menulis.
Dirinya juga menggambarkan seberapa pentingnya membaca untuk membentuk sebuah karakter tulisan.
Edy juga memberikan beberapa tips untuk mengasah kemampuan penulisan.
“Biasakan diri untuk mengasah tulisan bisa dimulai dari menulis aktivitas sehari-hari. Kebiasaan itu juga memang harus dimulai dari sekarang. Misal tadi malam mimpi apa, bisa dituliskan itu, atau misal ada kejadian unik yang dialami, bisa juga ditulis untuk menjadi sebuah cerita. Itu bisa terus dilakukan selama 41 hari, setelah itu pasti akan ada perubahan dalam kemampuan menulis,” jelasnya.
Dirinya juga membeberkan situasi-situasi yang nyaman untuk merangkai sebuah tulisan. Selain itu juga sangat diperlukan untuk membangun mood sebelum menulis.
“Tulis saja pada waktu mood yang bagus, jikka nanti sudah tidak mood iya berhenti saja, yang terpenting konsisten terus menulis. Kita juga harus refreshing untuk membangun mood menulis,” sebutnya.
Disampaikan, membiasakan untuk tidak cuek dengan segala hal yang unik disekitar akan menumbuhkan ide cemerlang dalam menulis.
Jika hal itu sudah bisa dilakukan maka kreativitas akan terus terbangun, sehingga tulisan otomatis juga akan semakin hidup.
“Jangan menganggap segala hal itu salah, karena ide itu tidak ada yang salah, jika kita tidak terbiasa menyalahkan ide maka kita akan kaya akan ide dan muncul banyak ide dipikiran kita,” ujarnya.
Acara Pojok Muda diakhiri dengan sesi tanya jawab. Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh para peserta Pojok Muda dan dijawab secara tuntas oleh para narasumber. Para peserta terlihat sangat antusias dalam sesi ini dan terjalin diskusi menarik antara peserta dan narasumber.
[ad_2]
Source link