Mercusuar.co, Purbalingga – Masih di deretan moment Peringatan HUT RI ke-77, Pemerintah Kabupaten Purbalingga menyelenggarakan Lomba Desain Mode Batik Motif Soedirman. Sebanyak 280 batik motif Jendral Besar Soedirman yang dijadikan obyek lomba selanjutnya ditampilkan pada Lomba Peragaan Busana Soedirman Fashion Street, Minggu (29/8) di Jalan Lingkar Alun-alun Purbalingga.
Kegiatan bergengsi model Citayam Feshion Week ini merupakan kerja bareng Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Bagian Perekonomian Setda Purbalingga dengan menggandeng Asosiasi Fashion Desain Purbalingga (Afdega) dan seluruh sentra batik binaan Pemkab Purbalingga.
“Soedirman Fashion Street melibatkan Afdega mereka menyiapkan baju sebanyak 280 potong yang dikerjakan 12 anggotanya sehingga masing-masing mengerjakan 23 baju dalam waktu 10 hari,” ungkap Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Agus Winarno
Agus Winarno mengatakan untuk memenuhi target lomba dibutuhkan kain batik sebanyak 350 potong yang pekerjaannya dilakukan oleh 20 sentra batik se-Purbalingga, dalam prosesnya melibatkan 250 orang pembatik.
“Desain pemenang akan dilaunching oleh Bupati sebagai seragam resmi Pemkab Purbalingga yang nantinya wajib dikenakan karyawan ASN dan BUMD. Dianjurkan juga dikenakan pelajar dan karyawan karyawati perusahaan swasta di Purbalingga,” katanya.
Menurut Agus Winarno, Soedirman Fashion Street merupakan bagian dari upaya keberpihakan untuk meneladani bagaimana menggunakan produk asli UMKM lokal. Selain itu juga bagian dari gerakan Cinta Buatan Indonesia.
“Jangan sampai kebijakan keberpihakan yang diambil oleh Pemkab Purbalingga dimanfaatkan oleh pihak lain,” katanya.
Soedirman Fashion Street merupakan pagelaran batuk spektakuler yang menggunakan zebra cros sebagai panggung pertunjukan, Bupati menyampaikan Pemkab dalam kesempatan ini akan launching batik motif Soedirman yang menjadi pemenang sebagai seragam ASN.
“Nantinya ke depan kita akan sosialisasikan kepada jajaran ASN Pemkab Purbalingga dimana setiap hari Kamis menggunakan seragam batik lokal, kita wajibkan mengenakan batik motif Soedirman ini,” katanya.
Bupati menjelaskan, lomba desain batik bermotif Jenderal Besar Soedirman bertujuan untuk memotivasi pembatik dan fashion desainer untuk terus berkarya dan mengajak masyarakat untuk selalu mengenang Jendral Besar Soedirman sebagai Pahlawan Nasional yang lahir di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga.
“Tentu hal ini menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Purbalingga. Sedangkan bentuk kebanggaan, kita dedikasikan dalam batik motif Soedirman ini untuk beliau. Mudah Mudahan Jenderal Soedirman akan terus dikenang jasa dan perjuangannya, dan yang masih sehat diberi kekuatan untuk melanjutkan perjuangannya,” ujarnya.
Dalam penilaian Soedirman Fashion Street juri menetapkan Juara I RSUD Goeteng Taroenadibrata, Juara II Perumdam Tirta Perwira dan Juara III DPUPR.
Sedang Pembatik terbaik, Juara I Sentra Batik Koko Tio Penambongan (dikenakan oleh Sekretariat DPRD), Juara II Sentra Batik Desa Metenggeng dan Pekiringan (dikenakan oleh BPR BKK), Juara III Sentra Batik Desa Selabaya dan Mewek (dikenakan Bakeuda).
Untuk desain mode, karya terbaik terbaik diraih oleh Siswati, Juara II Zul Mustofa dan Juara III Saini (Designer Difabel).(Angga)