Mercusuar.co, Banjarnegara – Pejabat Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto, SH melepas ekspor produk tepung mocaf ke Negara Turki. Produk unggulan yang kreasi dari Rumah Mocaf Banjarnegara tersebut diekspor untuk pertama kalinya ke negara Turki. Pelepasan armada truk pengangkut mocaf berlangsung di halaman Pendapa Dipayuda Banjarnegara, Selasa (18/10/2022).
Pj Bupati Banjarnegara didampingi Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, Drs Adi Cahyono PS beserta jajaran, serta owner Rumah Mocaf Banjarnegara, Riza Azyumarridha Azra.
Pelepasan diawali dengan doa bersama dan sambutan Pj Bupati Tri Harso mengatakan, bahwa kegiatan pelepasan ekspor mocaf merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam pengembangan dan kemajuan produk UMKM yang ada di Kabupaten Banjarnegara.
“Saya berharap, produk-produk UMKM di Banjarnegara bisa lebih berkembang dan juga semakin terkenal tidak hanya di Indonesia namun juga mancanegara,” harapnya.
CEO Rumah Mocaf Riza Azyumarridha Azra menjelaskan, bahwa ekspor ini merupakan ekspor perdana ke negara Turki. Namun bukan ekspor yang pertama kali dilakukan.
Rumah Mocaf sendiri sudah melakukan ekpor ke lebih dari 4 negara seperti Malaysia, Singapura, Dubai, Oman dan Inggris. Riza juga menjelaskan bahwa pada saat ini permintaan produk tepung singkong sedang meningkat di seluruh dunia.
“Harapan kami untuk kedepannya makin banyak teman-teman yang memproduksi tepung mocaf dan masyarakat juga mengkonsumsinya. Untuk memenuhi kebutuhan permintaan, kami memiliki serapan singkong yang kami dapat dari sekitar Banjarnegara khususnya di Kecamatan Punggelan. Singkongnya lalu kami olah menjadi tepung mocaf, harapannya singkong ini bisa bernilai jual lebih tinggi,” tuturnya.
Riza menambahkan, Sebanyak 45 ton tepung mocaf Banjarnegara diekspor ke Turki berangkat dari Banjarnegara lewat Pelabuhan Surabaya.
Ekspor mocaf dimulai sejak tahun 2020. Volume pengiriman terakhir yaitu ke Oman mencapai 20 ton, dan kini 45 ton terbang ke Turki. Capaian ini berawal dari pameran pangan internasional di Istanbul Turki dengan nilai nominal mencapai Rp 2 miliar lebih.
“Kami membuka stand yang difasilitasi Kementerian Pertanian juga Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Di sana, kami bertemu banyak buyer. Setelah penjajakan sekitar 6 bulan baru masuk order resmi,” pungkasnya.(hr)