[ad_1]
Mercusuar.co, Temanggung – Sadranan Lepen atau Sungai (dalam Bahasa Jawa ‘Kali’) merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang Desa Banjarsari. Oleh masyarakat sekitar sumber mata air ini dipanggil dengan sebutan “Tok Sendang Sengon”.
Proses sadranan diawali dengan pelepasan ikan sebanyak tujuh ekor dengan harapan air tersebut bisa bermanfaat bagi warga sekitar.
Kemudian dilanjutkan dengan cuci tangan dan basuh muka tanda syukur atas mata air yang mengalir jernih dan melimpah, berguna bagi warga sekitar dan yang terakhir pemotongan tumpeng.
Setelah dua tahun tidak dilaksanakan akibat pandemi, Grebeg Kirab Sumber Mata Air Sendang Sengon dalam rangka Sadranan Lepen kembali dilaksanakan, bertempat di Desa Banjarsari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, Senin (11/07).
Bupati Temanggung, HM Al Khadziq yang menghadiri kegiatan Grebeg Kirab menyampaikan, “Alhamdulillah bisa dilaksanakan Sadranan Lepen dengan meriah dan sukses tanpa ada halangan, semoga saja menghibur dan bermanfaat bagi warga sekitar”.
“Saya minta maaf kepada masyarakat selama dua tahun ini, Sadranan Lepen tidak terlaksana akibat pandemi, sekarang Covid sudah mulia reda, oleh sebab itu masyarakat boleh mengadakan kegiatan – kegiatan yang sifatnya keramaian, akan tetapi saya pesan hati-hati dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan,” ungkapnya.
.
Sadranan Lepen ini merupakan tinggalan ajaran nenek moyang yang sangat baik dan bagus, kita diharuskan bersyukur atas pemberianNya dalam bentuk air yang melimpah, air merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat.
“Mari kita jaga air ini dengan sebaik-baiknya dan juga lingkungan hidup dipelihara dengan seksama agar sumber air kita tetap besar dan menghasilkan keberkahan buat kita semua. Semoga ikhtiar kita hari ini diijabah oleh Allah, rejeki masyarakat Banjarsari berkah dan barokah, bermanfaat bagi anak dan saudara,” imbuh Bupati.
Jazirah (46), salah satu pengunjung Grebek Tok Sendang Sengon ini mengatakan, ia merasa senang dengan adanya kegiatan ini, karena sudah dua tahun ini tidak ada grebeg, orang-orang fokus dengan pandemi.
“Saya berharap dengan adanya Grebeg ini, Desa Banjarsari semakin maju, tentram, petani-petaninya mendapatkan panen yang melimpah dan berkah, karena yang dibuat kirab ini tanaman hasil dari petani Desa Banjarsari,” ungkapnya.
[ad_2]
Source link