[ad_1]
MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Unit usaha baru Es Kristal PUDAM Tirta Lawu, Pemkab Karanganyar terus dilirik dari berbagai daerah di Indonesia. Setelah beberapa pekan lalu ada sejumlah kunjungan, hari ini rombongan dari Pemerintah Kota Pekalongan yang bertandang ke PUDAM Tirta Lawu Karanganyar.
Kunjungan kerja berasal dari Bagian Perekonomian, DPRD dan PDAM Tirtayasa Kota Pekalongan. Tujuan yang sama, yakni melihat dan mengetahui secara langsung produksi es kristal PUDAM Tirta Lawu.
“Unit usaha baru Es Kristal Pudam Tirta Lawu merupakan inovasi yang sangat bagus. Bagi kami adalah sesuatu yang baru. Kami banyak belajar bagaimana berinvestasi dan berinovasi untuk meningkatkan pendapatan daerah,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Pekalongan, Edy Supriyanto disela kunjungan, Senin (20/06/2022).
Pudam Tirta Lawu memiliki potensi alam yang luar biasa karena memiliki sumber mata air yang melimpah di lereng gunung Lawu. Namun hal itu berbeda dengan Kota Pekalongan yang berada di jalur pantai utara dan justru mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
“Di kami (Pekalongan) kebutuhan masyarakat akan air bersih justru menjadi persoalan utama, disamping juga masih ada air rob. Tentu setelah kita lihat langsung inovasi Pudam Tirta Lawu bisa menjadi bahan diskusi kami. Kira-kira inovasi apa yang tepat,” ungkap Edy.
Direktur PDAM Tirtayasa Kota Pekalongan, Muhammad Iqbal menambahkan, kunjungan kerjanya di PUDAM Tirta Lawu mampu membuka wawasan baru akan pentingnya inovasi. Sebagai perusahaan air minum, PDAM juga dituntut mampu mengembangkan usaha baru.
“Unit usaha es kristal ini inovasi yang baru. Selama ini kita hanya fokus dalam pemenuhan air bersih. Inovasi yang ada juga hanya sebatas dengan hal teknis, seperti pembayaran online melalui bank-bank,” ungkap dia.
PDAM Tirtayasa merasa tertantang untuk membuka unit usaha baru. Hanya saja pihaknya membutuhkan dukungan dari Pemkot Pekalongan maupun stakeholder yang ada.
“Kami coba soundingkan dengan stakeholder yang ada, karena bagaimanapun juga kami tidak bisa berjalan sendiri dan tetap butuh dukungan atau support baik dari eksekutif maupun legislatif,” tandas Iqbal.
Sementara itu, Direktur Utama PUDAM Tirta Lawu Karanganyar, Prihanto mengatakan, produksi es kristal membutuhkan modal yang relatif terjangkau. Selain itu, tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa mengembalikan modal.
“Modalnya hanya satu milliar lebih sedikit. Dan ini bisa kembali pada bulan ke 32,” terang Prihanto. (hzl)
[ad_2]
Source link